Gaungkan Krisis Iklim, Himiteka IPB University Ikut Hadiri Indonesia Net-Zero Summit 2024

Gaungkan Krisis Iklim, Himiteka IPB University Ikut Hadiri Indonesia Net-Zero Summit 2024

Gaungkan Krisis Iklim, Himiteka IPB University Ikut Hadiri Indonesia Net-Zero Summit 2024
Student Insight

Himpunan Mahasiswa Ilmu dan Teknologi Kelautan (Himiteka) IPB University menghadiri konferensi iklim internasional tahunan bergengsi, Indonesia Net-Zero Summit (INZS) 2024. Bertempat di Ballroom XXI Djakarta Theater, Jakarta Pusat, acara ini mengangkat tema ‘S.O.S. Neraka Bocor: Climate Avengers Assemble!’.

INZS 2024 menjadi momen penting bagi para pemangku kepentingan dari berbagai sektor mulai dari menteri, pejabat pemerintah, diplomat, aktivis, hingga masyarakat sipil berkumpul untuk merumuskan strategi dan solusi guna menghadapi tantangan perubahan iklim yang semakin mendesak di Indonesia.

Tema yang diusung tahun ini menggambarkan kondisi darurat iklim global yang kritis, dengan suhu bumi yang melampaui ambang batas 1,5 derajat celsius. Penekanan pada tema ini adalah perlunya aksi nyata dan kolaborasi dari semua pihak yang disebut sebagai ‘Climate Avengers’ untuk mencegah bencana dan kerusakan yang lebih parah.

Pendiri dan Ketua Foreign Policy Community Indonesia (FPCI), Dino Patti Djalal, menekankan pentingnya menjaga kesadaran masyarakat dan momentum politik terkait perubahan iklim. Dalam konferensi pers yang diadakan di Cikini, Jakarta Pusat, Dino mengungkapkan, “Kita melihat di berbagai negara, meski tujuan pengurangan emisi sudah baik, seringkali politik tidak sejalan. Contohnya di Amerika Serikat, setelah Perjanjian Paris, kebijakan iklim berubah drastis saat Trump menjabat.” Dino berharap pemerintah Prabowo-Gibran yang terpilih dapat memprioritaskan perubahan iklim dalam agenda kebijakan mereka.

INZS 2024 tidak hanya menyajikan sesi-sesi diskusi yang kaya akan wawasan, tetapi juga mengadakan focus group discussion (FGD) dengan aktivis iklim mengenai energi terbarukan, Nationally Determined Contribution (NDC), dan nature-based solutions (NBS). Dino menekankan urgensi tahun 2030, saat jatah karbon global akan habis. Jika emisi tidak dikendalikan, pemanasan global dapat melampaui batas 1,5 derajat celsius dan mengancam kelangsungan hidup umat manusia. Harapan utama dari diskusi ini adalah agar kebijakan Indonesia ke depan dapat selaras dengan komitmen Perjanjian Paris.

Para pembicara terkemuka yang menyemarakkan acara ini termasuk Mari Elka Pangestu, Alue Dohong, Pahala Nugraha Mansury, Budisatrio Djiwandono, Ridwan Kamil, Arcandra Tahar, dan Mikha Tambayong. Selain itu, penghargaan Climate Hero Award diberikan kepada Menteri Keuangan RI, Sri Mulyani Indrawati, atas dedikasinya dalam upaya penanggulangan perubahan iklim dan perlindungan lingkungan di Indonesia.

Dalam Indonesia Net-Zero Summit 2024, Himiteka IPB University berkomitmen untuk meningkatkan visibilitas INZS 2024 di kalangan publik dengan hadir sebagai mitra acara. Hanan Nabeel, Staf Divisi Eksternal Himiteka IPB University menyebutkan, “Dengan tema yang memacu semangat dan agenda yang penuh substansi, INZS 2024 tidak hanya menjadi ajang diskusi, tetapi juga tonggak penting dalam upaya global untuk menangani krisis iklim dan mendorong tindakan nyata menuju masa depan yang lebih berkelanjutan.” (*/Rz)