Tingkatkan Kesadaran Gizi Seimbang di Desa Kertayasa, Tim KKNT Inovasi Dorong Diversifikasi Produk Olahan Ikan

Tingkatkan Kesadaran Gizi Seimbang di Desa Kertayasa, Tim KKNT Inovasi Dorong Diversifikasi Produk Olahan Ikan

Tingkatkan Kesadaran Gizi Seimbang di Desa Kertayasa, Tim KKNT Inovasi Dorong Diversifikasi Produk Olahan Ikan
Student Insight

Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKNT) Inovasi IPB University mengadakan kegiatan sosialisasi ‘Gerakan Gizi Sehat (Giat)’ terkait olahan pangan ikan di Desa Kertayasa, Kecamatan Cijulang, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat.

Kegiatan ini didasari oleh melimpahnya potensi perikanan di Desa Kertayasa yang belum termanfaatkan dengan maksimal. Selain itu, terdapat anak-anak yang teridentifikasi mengalami gejala stunting dan ibu hamil yang kekurangan gizi.

Menurut data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI melalui Survei Status Gizi Indonesia (SSGI), terdapat 21,6 persen anak-anak yang mengalami stunting, 7,7 persen malnutrisi, dan 3,5 persen obesitas. Oleh karena itu, tim KKNT Inovasi IPB University memberikan pendampingan mengenai konsep gizi seimbang untuk mendukung pemerintah dalam menurunkan tingkat stunting hingga mencapai target sebesar 14 persen.

Muhamad Muslich Hidaya, salah satu anggota tim KKNT Inovasi mengatakan, mahasiswa IPB University memberikan sosialisasi terkait berbagai penyakit yang dapat timbul akibat kekurangan gizi serta cara mengatasinya.

“Gizi seimbang menjadi salah satu upaya yang dapat dilakukan dalam menghadapi permasalahan kesehatan, baik pada anak-anak hingga orang dewasa. Menurut Kemenkes, gizi seimbang merupakan kombinasi asupan bagi tubuh yang kandungan gizi serta jenisnya sesuai dengan kebutuhan tubuh sehari-hari,” jelasnya.

Selain sosialisasi, kegiatan dilanjutkan dengan demo masak yang dilakukan bersama ibu-ibu kader pemberdayaan kesejahteraan keluarga (PKK) di Desa Kertayasa sebagai bentuk penerapan upaya gizi seimbang. Jenis olahan makanan yang dibuat yaitu diversifikasi produk perikanan berupa nugget dan abon dengan berbahan dasar ikan.

“Masyarakat terlihat antusias dalam mengikuti kegiatan ini. Kami juga memberikan resep nugget ikan dan abon ikan dalam bentuk brosur kepada para ibu peserta sosialisasi,” tuturnya.

“Kegiatan ini sangat bermanfaat agar masyarakat lebih peduli terhadap asupan makanan dan gizi mereka. Brosur resep yang diberikan juga dapat digunakan oleh ibu-ibu PKK sebagai referensi untuk menu program rutin pemberian makanan tambahan (PMT),” ujar Kepala Desa Kertayasa.

Dengan diadakannya kegiatan Giat ini, mahasiswa IPB University mengharapkan dapat tercipta kesadaran yang lebih tinggi tentang pentingnya mengonsumsi gizi seimbang di kalangan masyarakat Desa Kertayasa, salah satunya lewat olahan ikan.

“Selain itu, melalui program ini, kami berharap dapat meningkatkan angka konsumsi ikan di Desa Kertayasa mengingat potensi perikanannya yang tinggi. Dengan adanya pemberdayaan kader-kader PKK Desa Kertayasa, program ini diharapkan dapat berlanjut dan berkembang sehingga dampaknya dapat dirasakan oleh generasi-generasi mendatang,” pungkas Muslich. (*/Rz)