IPB University Siap Luncurkan Program Wirausaha Merdeka 2024
IPB University kembali meluncurkan program Wirausaha Merdeka Kampus (WMK) 2024 dengan tema ‘Creating Innopreneur: Foresting Solution Driving Techno-sociopreneurship Innovation’. Program ini merupakan salah satu dari program flagship Merdeka Belajar Kampus Merdeka (WMK) yang diinisiasi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek).
Program WMK dirancang untuk membekali mahasiswa dengan keterampilan kewirausahaan yang terintegrasi melalui penerapan konsep taksonomi Bloom, yang mencakup aspek remembering, understanding, applying, analyzing, evaluating, dan creating.
Target program WMK antara lain untuk meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam memahami, merencanakan, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi, dan menciptakan usaha berbasis inovasi yang dapat memberikan manfaat langsung bagi masyarakat.
Program ini akan dilaksanakan melalui pembelajaran praktis yang melibatkan interaksi langsung antara mahasiswa dengan pemilik usaha, manajemen usaha kecil menengah/dunia usaha dunia industri (UKM/DUDI) mitra, praktisi, dan dosen yang ahli di bidang kewirausahaan.
“Program ini tidak hanya fokus pada pengembangan ide bisnis, tetapi juga pada penguatan jaringan bisnis yang berkelanjutan,” ungkap Rici Tri Harpin Pranata, SKPm, MSi, Asisten Direktur Pengembangan Karier dan Kewirausahaan IPB University.
Ketua Pelaksana WMK IPB University itu menambahkan, “Mahasiswa akan didorong untuk menciptakan prototipe produk atau jasa yang kemudian diujikan ke pasar, sehingga mereka dapat belajar langsung dari pengalaman nyata.”
Program ini akan dimulai pada tanggal 23 September 2024, dengan beberapa tahapan utama, yakni pra-immersion, immersion, dan post-immersion. Pada tahap pra-immersion, peserta akan fokus pada eksplorasi dan pengembangan ide bisnis dengan dukungan mentor dan dosen.
Adapun tahap immersion yang berlangsung selama enam minggu, memungkinkan peserta untuk mempercepat pengembangan ide bisnis mereka melalui bimbingan langsung dari UKM mitra, termasuk mitra internasional.
“Inovasi terbesar kami tahun ini adalah penerapan Proto-Up dan Proto-Test dalam tahap immersion, serta dukungan untuk legalitas usaha melalui workshop HAKI dan perizinan. Kami juga mengadakan Student Entrepreneur Expo yang akan mengundang investor untuk berkolaborasi dengan usaha mahasiswa,” jelas Rici.
Tahap post-immersion akan diisi dengan workshop legalitas serta Student Entrepreneur Expo 2024. Dalam expo ini, peserta akan memamerkan produk dan bisnis mereka serta berkesempatan menarik minat investor.
Program ini terbuka bagi mahasiswa multistrata dari seluruh perguruan tinggi di Indonesia (negeri maupun swasta), dengan kuota 360 peserta. Benefit yang didapat dalam mengikuti program ini antara lain, penyetaraan 20 sistem kredit semester (SKS) dan peluang mengikuti pembinaan lanjutan.
“Kami berharap program ini dapat menciptakan generasi innopreneur yang mampu membawa solusi inovatif di berbagai sektor,” tutup Rici.
Dengan program WMK ini IPB University terus berkomitmen untuk mendorong semangat kewirausahaan di kalangan mahasiswa melalui program yang terstruktur dan berbasis pengalaman nyata di lapangan. (Arya/Rz)