Departemen Fisika IPB University Gelar International Conference on Interdisciplinary Physics

Departemen Fisika IPB University Gelar International Conference on Interdisciplinary Physics

Departemen Fisika IPB University Gelar International Conference on Interdisciplinary Physics
Berita

Departemen Fisika IPB University menggelar International Conference on Interdisciplinary Physics (ICIPs). Konferensi ini diselenggarakan bekerja sama dengan Institute of Nano Electronic Engineering (INEE) Universiti Malaysia Perlis (UniMAP), Departemen Fisika Universitas Bangka Belitung (UBB), dan Physical Society of Indonesia (PSI).

Ketua panitia, Dr Erus Rustami menerangkan bahwa ICIPs merupakan platform yang kuat untuk kolaborasi transdisipliner dan inisiatif penelitian. Tema ‘Memberdayakan Sirkularitas melalui Kemajuan Ilmu Pengetahuan’, mencerminkan tekad kolektif untuk mengatasi tantangan keberlanjutan yang kritis yang dihadapi dunia.

“Dengan mempertemukan para ahli, peneliti, pembuat kebijakan, dan pemangku kepentingan dari seluruh dunia, kami dapat kerja sama mengembangkan solusi inovatif untuk tantangan kompleks seputar degradasi lingkungan, perubahan iklim, dan ketahanan pangan,” ujarnya.

Ia juga menyebut, ICIPs 2024 berfungsi sebagai platform penting untuk mendorong kolaborasi dan inovasi melintasi batas-batas disiplin ilmu. Di sini, fisikawan, insinyur, dan ilmuwan dari berbagai bidang berkumpul untuk berbagi keahlian mereka dan menginspirasi ide-ide terobosan yang akan mendorong menuju masa depan yang lebih berkelanjutan.

“Adanya International Conference on Interdisciplinary Physics juga merupakan dedikasi untuk memainkan peran dalam mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) tahun 2030,” imbuhnya.

Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) IPB University, Dr Berry Juliandi dalam sambutannya mengatakan, “Keberlanjutan lebih dari sekadar istilah trendi, ini adalah panggilan untuk bertindak demi kesejahteraan planet kita dan semua penghuninya. Visi kami di IPB University adalah menjadi lembaga penelitian terkemuka yang mendorong inovasi untuk kemandirian bangsa.”

“Kami berusaha untuk menjadi techno-socio entrepreneurial university yang unggul di tingkat global dalam bidang pertanian, ilmu kelautan, dan biosains tropika. Visi ini tidak hanya mencakup kegiatan akademis, tetapi juga mencakup hubungan yang mendalam dengan masyarakat,” ujar Dr Berry Juliandi, saat membuka acara tersebut.

Konferensi diselenggarakan secara hybrid yang dihadiri oleh 77 peserta (23 peserta luring dan 52 peserta daring). Topik-topik yang dibahas adalah Nanofisika/Rekayasa Nano, Biofisika/Biomassa/Biomaterial/Fisika Medis/Ilmu Material, Elektronika dan Instrumentasi, Ilmu Kebumian, Energi, dan Lingkungan, Fisika Teoretis dan Komputasi, serta Fisika Sistem Kompleks. (*/Rz)