Sebanyak 120 Mahasiswa Ikuti International Summer Course terkait Industri Halal di IPB University
Sebanyak 120 mahasiswa dari dalam dan luar negeri mengikuti International Summer Course: Advanced Technology and Innovation in Halal Industry. Acara dilaksanakan secara hybrid melalui Zoom Meeting. Acara yang berlangsung selama 19-24 Agustus ini, resmi dibuka oleh Prof Drajat Martianto, Kepala Lembaga Riset Internasional Pangan, Gizi dan Kesehatan IPB University.
Ketika membuka acara, Prof Drajat menyampaikan, tagline ‘Inspiring Innovation with Integrity’ menandakan komitmen IPB University dalam upaya menghadapi perubahan dan ketidakpastian melalui pengembangan riset, inovasi, dan teknologi, termasuk dalam bidang halal industri.
“IPB University telah lama berkomitmen terhadap peningkatan knowledge dan inovasi juga perkembangan teknologi dan inovasi bidang pangan, termasuk terhadap pesatnya pertumbuhan dan permintaan layanan dan produk halal. Semoga acara summer course ini akan muncul pemain-pemain baru dalam industri produk halal,” tandasnya.
Sementara Prof Khaswar Syamsu, Kepala Pusat Sains Halal atau Halal Science Center (HSC) IPB University, dalam sambutannya memaparkan data bahwa kebutuhan akan produk halal meningkat setiap tahun. Peningkatan ini diyakini sebagai tanda bahwa masyarakat sudah semakin sadar akan pangan yang berkualitas, sehat, dan aman.
Lebih lanjut, ia menyampaikan data dari Riset Development Islamic Report. Dalam laporan tersebut, ada sekitar 1,9 triliun muslim yang telah mengonsumsi produk halal. Bahkan, Prof Khaswar menyebutkan, kini halal produk tidak hanya dikonsumsi oleh muslim tapi juga oleh nonmuslim.
Dr Novian Darmawan, Sekretaris HSC IPB University yang juga ketua penyelenggara menyampaikan, dalam pelaksanaannya summer course ini bekerja sama dengan Departemen Kimia dan Departemen Manajemen IPB University. Tujuannya untuk memberikan pengetahuan terbaru kepada peserta mahasiswa multistrata terkait industri halal terkini dan perkembangan industri halal.
Summer course diikuti oleh 120 peserta dari 27 universitas dari 10 negara. Aktivitas yang dilakukan mencakup kuliah teori secara hybrid, kompetisi esai dan studi fieldtrip.
“Dalam summer course, mahasiswa akan diberikan wawasan terkait perkembangan teknologi inovasi dan material halal, sistem manajemen halal, juga rantai pasok industri halal, juga terkait halal autentifikasi, deteksi halal, yang semuanya akan diberikan oleh para pakar, baik itu dari IPB University, juga dari luar negeri,” jelasnya.
Ia juga mengatakan bahwa akan ada sharing pengalaman dari industri pada bidang makanan, kosmetik dan farmasi dari sejumlah perusahaan seperti PT Paragon, Heksa Medica Farmasi, dan AJinomoto Indonesia. Akan ada pula lesson learn perkembangan sistem halal di Indonesia dari Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan, dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia (LPPOM MUI).
Sementara itu, Dr Sutan Emir Hidayat yang saat ini menjabat sebagai Direktur Infrastruktur Ekosistem Syariah di Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) RI menyampaikan apresiasinya terhadap summer course yang diselenggarakan IPB University.
“Indonesia memiliki jumlah penduduk yang sebagian besarnya adalah muslim memiliki potensi yang besar dalam pengembangan produk halal. Indonesia berada di posisi 3 dunia dari sebelumnya berada di posisi ke-5,” ulasnya. Dr Emir juga menyampaikan komitmen kuat pemerintah untuk bisa menguasai dunia dengan industri halal produk. (dh/Rz)