Tim PPK Ormawa Himasiter IPB University Inisiasi Bank Pakan, Dukung Kualitas Ternak di Desa Sinarsari
Himpunan Mahasiswa Nutrisi dan Makanan Ternak (Himasiter) dari IPB University saat ini tengah menggerakkan sebuah program inovatif yang mengintegrasikan kesejahteraan masyarakat dan kelestarian lingkungan melalui Program Penguatan Kapasitas Organisasi Mahasiswa (PPK Ormawa) dengan tema ‘Desa Sehat’.
Ketua tim PPK Ormawa Himasiter, Mutiara Rizkia Nurkamil menjelaskan, program ini memiliki dua fokus utama yang saling berkaitan, yaitu program Ramah Lingkungan (Rama) dan program Sehat Tanpa Stunting (Shinta), yang dirancang untuk memperbaiki kualitas hidup masyarakat di Desa Sinarsari.
“Pada bagian Rama, fokus diberikan pada dua subprogram kunci: pengolahan limbah rumah tangga dan pengolahan limbah peternakan. Dari subprogram peternakan, kami mengambil langkah signifikan dengan menginisiasi pembuatan bank pakan di Desa Sinarsari,” ujarnya.
Menurutnya, bank pakan ini bukan sekadar fasilitas penyimpanan biasa, melainkan merupakan pusat penyimpanan dan distribusi pakan ternak yang dikelola secara kolektif oleh para peternak di desa tersebut.
Keberadaan bank pakan ini dirancang untuk menjadi solusi jangka panjang bagi masalah ketersediaan pakan, khususnya pada saat-saat kritis seperti musim kemarau, ketika pakan alami menjadi langka dan sulit ditemukan. Dengan sistem penyimpanan yang baik dan manajemen distribusi yang efisien, para peternak di Desa Sinarsari diharapkan dapat mengakses pakan berkualitas sepanjang tahun.
“Hal ini tentu sangat membantu dalam menjaga kesehatan dan produktivitas ternak mereka, yang pada akhirnya meningkatkan kesejahteraan ekonomi para peternak,” tutur Rizkia.
Di samping itu, ia mengatakan, program ini juga berperan sebagai pusat edukasi bagi para peternak. Dalam kerangka program ini, peternak diberikan pelatihan dan pengetahuan mengenai teknik pengolahan pakan yang efisien, penggunaan bahan-bahan lokal yang ada di sekitar mereka, serta cara-cara untuk meningkatkan kualitas pakan.
Edukasi ini diharapkan dapat memberikan dampak positif jangka panjang. Jadi, peternak tidak hanya bergantung pada pasokan eksternal, tetapi juga mampu memproduksi pakan berkualitas sendiri secara mandiri.
Lebih jauh lagi, Rizkia mengatakan bahwa program ini juga memiliki dampak lingkungan yang signifikan. Pengelolaan limbah peternakan, baik yang berasal dari sisa pakan maupun kotoran hewan, menjadi salah satu fokus utama.
“Dengan pengolahan yang tepat, limbah-limbah ini tidak lagi dianggap sebagai masalah, melainkan diubah menjadi sumber daya yang bermanfaat. Misalnya, kotoran ternak yang diolah menjadi pupuk organik dapat digunakan kembali dalam pertanian, mendukung siklus keberlanjutan di Desa Sinarsari,” urainya.
Pelaksanaan program ini sendiri melibatkan berbagai kegiatan, mulai dari pelatihan pengelolaan bank pakan hingga pendampingan teknis kepada para peternak yang telah dilaksanakan pada Minggu (18/8), bertempat di RT 3 RW1, Desa Sinarsari, tepatnya di kediaman Ahmad selaku ketua RT 3 sekaligus ketua kelompok peternak di lingkungan sekitar.
Sebelum dimulainya pembangunan bank pakan pun, tim PPK Ormawa Himasiter juga telah melakukan serangkaian diskusi bersama Ahmad beserta peternak Desa Sinarsari lainnya, didampingi Hadi, perwakilan dari Fakultas Peternakan IPB University.
“Program terkait inisiasi bank pakan ini sangat membantu para peternak apabila terealisasikan dan memudahkan dalam menyimpan cadangan pakan untuk di gunakan di hari berikutnya tanpa harus mencari pakan setiap hari,” ujar Ahmad dalam diskusi setelah mendengar usulan terkait pembangunan bank pakan untuk peternak Desa Sinarsari.
Program Desa Sehat yang diusung oleh Himasiter IPB University ini menunjukkan bagaimana inovasi mahasiswa dapat memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat. Tidak hanya memperbaiki kondisi ekonomi dan kesehatan masyarakat melalui pengelolaan pakan ternak, tetapi juga mendorong kesadaran akan pentingnya menjaga kelestarian lingkungan.
Rizkia dan tim PPK Ormawa Himasiter IPB University berharap, inisiatif ini dapat menjadi model yang dapat direplikasi di desa-desa lain dan berdampak secara luas ke lebih banyak komunitas. (*/Rz)