PPK Ormawa HMIT IPB University Gandeng BPVP Bandung Barat Siapkan Kader Sobat Hejo Mahir Hidroponik
Mahasiswa IPB University Program Penguatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan (PPK Ormawa) dari Himpunan Mahasiswa Ilmu Tanah (HMIT) bersama mitra Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPVP) Bandung Barat gelar pelatihan budi daya sayuran hidroponik.
Andra Rasel Wijaya selaku ketua tim menjelaskan, pelatihan ini merupakan salah satu program untuk menyiapkan kader-kader hidroponik dalam komunitas ‘Sobat Hejo’ yang nantinya akan dibuat sebagai bentuk mitigasi dan adaptasi perubahan iklim di Desa Leuweung Kolot, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Sebagai instruktur, I Nyoman Didi Harizena yang biasa disapa Bli Nyoman menuturkan bahwa kurikulum yang dibuat terdiri dari 75 persen praktik dan 25 persen teori. Secara bertahap, peserta pelatihan telah melakukan penyemaian, pengujian konsentrasi, dan pembuatan instalasi hidroponik.
Selain itu, terdapat 8 unit kompetensi dalam kurikulum yang telah dirancang mitra BPVP Bandung Barat, yaitu menerapkan ketentuan keselamatan, kesehatan kerja dan lingkungan di tempat kerja; menyediakan prasarana persemaian tanaman, memasang sistem hidroponik; menanam bahan tanam; mendesain sistem irigasi; memasang, memonitor, dan memelihara sistem hidroponik; serta memanen hasil hidroponik.
Tidak hanya pelatihan, mitra BPVP Bandung Barat juga menyelipkan kurikulum produktivitas dan juga softskill yang sangat bermanfaat bagi peserta pelatihan, yakni ibu-ibu dari anggota kader pemberdayaan kesejahteraan keluarga (PKK), posyandu, dan kelompok wanita tani (KWT), serta mahasiswa.
Terdapat beberapa komoditas yang ditanam yaitu selada merah, selada hijau, pagoda, dan kangkung. Selain itu, peserta pelatihan telah membuat satu green house hidroponik sistem Deep Flow Technique (DFT) dengan 152 lubang tanam yang ditempatkan di RW 06, dua instalasi DFT sederhana dengan 40 lubang tanam dan dua buah instalasi hidroponik sistem rakit apung.
Nyoman mengatakan bahwa hasil akhir yang diharapkan adalah peserta dapat mengetahui praktik hidroponik. “Minimal peserta itu dapat pengetahuan tentang hidroponik, melakukan budi daya, melakukan praktik, memasang sistem irigasi, dan membuat nutrisi. Kemudian paling tidak menanam bahan tanam. Intinya bisa praktik minimal di rumah,” tutur Bli Nyoman.
Peserta yang tanggap juga membuat Bli Nyoman yakin peserta mampu memahami pelatihan yang diberikan. Rusdiani, salah satu ibu PKK yang menjadi peserta juga turut senang mengikuti pelatihan hidroponik ini. “Kan sudah pelatihan nih, banyak manfaatnya, terutama baru tahu oh gini pengelolaan hidroponik, terus juga kita bisa langsung diarahkan, ada masalah dipecahkan, jadi lebih langsung pengalaman bukan cuma sekadar teori,” tuturnya.
Mendengar PPK Ormawa HMIT IPB University akan membentuk kelembagaan hidroponik yang dinamakan Sobat Hejo, ibu-ibu yang mengikuti pelatihan hidroponik siap menjadi kader. Kecintaannya pada menanam juga menjadi salah satu hobi mereka yang membantu menyukseskan program kampung iklim di Desa Leuweung Kolot. (*/Rz)