Kolaborasi Peneliti IPB University Buat Alat Ukur Hb Tanpa Suntik, Bisa Jadi Solusi Pencegahan Stunting

Kolaborasi Peneliti IPB University Buat Alat Ukur Hb Tanpa Suntik, Bisa Jadi Solusi Pencegahan Stunting

Kolaborasi Peneliti IPB University Buat Alat Ukur Hb Tanpa Suntik, Bisa Jadi Solusi Pencegahan Stunting
Riset

Anemia merupakan suatu keadaan ketika kadar hemoglobin dalam darah kurang dari nilai normal. Jika tidak segera diatasi, anemia dapat menimbulkan dampak negatif bagi kualitas hidup seseorang. Oleh karena itu, perlu diketahui adanya anemia lebih awal sehingga penderita dapat segera melakukan langkah-langkah penanganan untuk mengatasinya.

Sebagai deteksi dini terhadap adanya gejala anemia, perlu dilakukan pemeriksaan hemoglobin. Namun sampai sekarang, kebanyakan alat ukur hemoglobin masih menggunakan metode invasif yang mengambil sampel darah dengan melukai pasien.

Meski memiliki ketelitian yang tinggi, metode invasif memiliki kekurangan, yaitu bisa menyebabkan ketidaknyamanan bahkan menimbulkan trauma bagi sebagian orang. Untuk itu, Guru Besar IPB University, Prof Irzaman dan tim mengambil inisiatif untuk mengembangkan alat ukur hemoglobin non invasif yang mudah digunakan dan hasilnya dapat diandalkan.

“Kalau kita amati, banyak sekali pasien yang trauma dengan proses pengambilan darah dari vena, dan dalam beberapa kasus posisi vena tidak mudah ditemukan. Dengan alat ini diharapkan mempercepat dan menekan trauma daripada pasien,” ujarnya pada acara Launching Inovasi Kesehatan di Kampus IPB Dramaga (23/8).

Dalam pengembangannya, tim peneliti IPB University bekerja sama dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dan PT Tesena Inovindo. Alat tersebut diberi nama Tesena Non Invasif Hb Check.

“Mekanismenya cukup sederhana, cukup dengan menggunakan cahaya kemudian diserap oleh darah, sehingga kita bisa mengetahui karakteristik dari darah tersebut, salah satunya adalah karakteristik level hemoglobin,” jelas Prof Irzaman.

Ia menambahkan, “Penggunaan cahaya sudah terbukti cukup akurat presisi, dan yang paling penting juga dia menghasilkan data secara real time sehingga orang langsung bisa mengetahui kadar hemoglobinnya saat itu juga. Berbeda dengan cara lab yang diambil darahnya dulu, dilukai, dan butuh waktu.”

Dijelaskan Prof Irzaman, keunggulan dari alat ini adalah pada pemrosesan data. Jadi, setelah melakukan penyinaran, dilakukan pengolahan data menggunakan machine learning dan juga transformasi cepat. Kombinasi keduanya, kata dia, dapat memberikan hasil yang relatif memiliki akurasi yang baik dan juga presisi.

“Kehadiran Tesena Non Invasif Hb Check diharapkan dapat membantu proses screening anemia di unit-unit pelayanan kesehatan sehingga proses deteksi anemia dapat berjalan lebih cepat. Alat ini juga akan dikembangkan untuk penggunaan perorangan sehingga hemoglobin dapat dilakukan secara realtime di mana pun dan kapan pun,” paparnya.

Alat ini dibuat oleh tim konsorsium antara IPB University, PT Tesena Inovindo dan BRIN sebagai mitra. Prof Irzaman berharap alat ini bisa digunakan pemerintah secara luas, khususnya di puskesmas atau tenaga kesehatan (nakes) untuk mengatasi stunting.

“Kita tahu bahwa stunting suatu gejala gizi buruk yang harus mulai dicegah, dari tahapan dari wanita calon ibu yang belum nikah dan wanita hamil. Karena itu, semoga dengan alat ini kita bisa mengatasi atau menekan stunting sampai mendekati 0 persen. Tesena Non Invasif Hb Check dapat digunakan dengan mudah, tepat, cepat, dan dapat diandalkan,” tuturnya. (*/Rz)