Peneliti IPB University Kembangkan Produk Herbal Pelangsing dari Tanaman Obat Indonesia Asam Gelugur dan Kunci Pepet

Peneliti IPB University Kembangkan Produk Herbal Pelangsing dari Tanaman Obat Indonesia Asam Gelugur dan Kunci Pepet

Peneliti IPB University Kembangkan Produk Herbal Pelangsing dari Tanaman Obat Indonesia Asam Gelugur dan Kunci Pepet
Riset

Kelebihan berat badan dan obesitas merupakan salah satu masalah yang cukup serius yang disebabkan oleh penimbunan lemak berlebihan dalam jaringan tubuh. Obesitas juga dapat menimbulkan serangkaian penyakit yang ada hubungannya dengan kegemukan seperti Pickwickian syndrom.

Tak hanya itu, obesitas juga ada kaitannya dengan berbagai penyakit lainnya seperti hipertensi, hiperlipidemia, kanker, diabetes, dan kardiovaskular. Bahkan dari hasil penelitian di masa pandemi COVID-19, obesitas menjadi faktor penyebab risiko tinggi kematian akibat virus tersebut.

Peneliti Pusat Studi Biofarmaka (Trop BRC) IPB University dan juga dosen IPB University dari Departemen Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA), Prof Dyah Iswantini dan tim menemukan obat herbal yang diklaim dapat membantu menurunkan lemak tubuh berbasis asam gelugur dan kunci pepet yang merupakan tanaman asli Indonesia.

Obat herbal pelangsing yang sudah diproduksi oleh PT Indofarma Tbk dengan merek Prolislim tersebut telah melewati serangkaian penelitian bioprospeksi tanaman obat yang berkhasiat sebagai antiobesitas atau pelangsing. Penelitian ini didanai oleh Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) Kementerian Keuangan Republik Indonesia.

“Uji khasiat ekstrak tunggal dan formula gabungan ekstraknya secara in vitro maupun in vivo menunjukkan bahwa formula pelangsing berbasis kunci pepet dan asam gelugur mampu menurunkan bobot badan hewan coba sebesar 11,22 persen selama 12 hari,” ujar Prof Dyah saat acara Launching Inovasi Kesehatan (23/8) di Kampus IPB Dramaga.

Lebih lanjut, untuk meningkatkan level dari obat tradisional (OT) menjadi Obat Herbal Terstandar (OHT) maka uji in vivo dilakukan berdasarkan protokol yang telah mendapat Persetujuan Pelaksanaan Uji Praklinik (PPUPK) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Hasil uji khasiat formula secara praklinik menunjukkan bahwa pemberian sediaan asam gelugur dan kunci pepet dapat memengaruhi metabolisme hewan coba, mencegah penyimpanan lemak yang berlebih akibat pemberian pakan tinggi lemak, sehingga menghasilkan pertambahan bobot badan yang mendekati kelompok normal yang diberikan pakan standar. Adapun uji toksisitas akut menunjukkan bahwa formula sediaan termasuk dalam kategori tidak toksik.

Secara tradisional, kunci pepet (Kaempferia angustifolia) telah digunakan oleh masyarakat untuk mencegah dan mengobati kanker, mengatasi sakit perut, disentri, diare, dan masuk angin. Tak hanya itu, kunci pepet dipercaya dapat melangsingkan tubuh, dimanfaatkan sebagai kosmetik, dan penambah stamina bagi wanita setelah persalinan (masa nifas).

“Dari hasil penelitian ini, kami menemukan bahwa senyawa Flavokawain A hasil isolasi rimpang kunci pepet menunjukkan penghambatan pembentukan jaringan lemak sel adiposit 3T3-L1. Senyawa Flavokawaian A diajukan dan disetujui oleh BPOM sebagai senyawa penciri/aktif bahan baku kunci pepet untuk antiobesitas,” jelasnya.

Sementara asam gelugur (Garcinia atroviridis), merupakan tanaman tropis yang tumbuh menyendiri pada hutan tropis. Tanaman ini banyak tumbuh di daerah Sumatera Utara dan Aceh dan telah digunakan oleh masyarakat sebagai bumbu masak. Kandungan kalsium hidroksisitrat (HCA) pada asam gelugur dapat dimanfaatkan untuk mengatasi kegemukan (obesitas).

Prof Dyah mengungkap, hasil penelitian ini diperkuat oleh hasil uji pasar I dan II oleh PT Indofarma Tbk. Setelah satu bulan pengujian, hasil menunjukkan adanya penurunan lingkar pinggang pada responden perempuan. Sementara itu, tes darah tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap responden perempuan dalam beberapa hal seperti kreatinin, ureum, glukosa, tensi atas dan bawah.

Hasil penelitian antiobesitas ini memperoleh penghargaan dari Kementerian Negara Riset dan Teknologi, RI bekerja sama BIC sebagai salah satu “103 Inovasi Paling Prospektif Indonesia” pada tahun 2011. Selain itu untuk melindungi hak kekayaan intelektual penemu berhasil memperoleh anugerah paten (granted) tertanggal 4 Juni 2018 dengan nomor IDP000051408.

Kegiatan penelitian ini telah memperoleh metode ektraksi kunci pepet dan asam gelugur terstandar skala laboratorium dan skala produk. Hasil analisis CoA bahan baku dan produk kandidat OHT pelangsing memberikan hasil yang memenuhi syarat dan berada pada batas ambang yang diizinkan.

Modifikasi genetik kultur jaringan tanaman kunci pepet menghasilkan kalus yang mengandung senyawa biomarker lebih tinggi dari tanaman yang tanpa diberi pupuk. Hal ini berpotensi untuk dapat dikembangkan menjadi sumber bahan baku alternatif dari tanaman kunci pepet.

Kerja sama dengan PT Indofarma Tbk untuk melengkapi data yang kurang sebagai syarat registrasi OHT Prolislim. Kegiatan penelitian berlanjut dengan pendanaan Program Dana Padanan (PDP) 2024 yang diketuai oleh Prof Dyah Iswantini, melibatkan sejumlah dosen dan mahasiswa IPB University. Produk ini merupakan hasil penelitian yang didanai dari Rispro LPDP komersial selama 2 tahun dan Rispro LPDP invitasi selama 3 rahun (*/Rz)