Tim PPK Ormawa BEM Fema IPB University Hidupkan Kembali Permainan Tradisional yang Hampir Terlupakan

Tim PPK Ormawa BEM Fema IPB University Hidupkan Kembali Permainan Tradisional yang Hampir Terlupakan

Tim PPK Ormawa BEM Fema IPB University Hidupkan Kembali Permainan Tradisional yang Hampir Terlupakan
Student Insight

Mahasiswa IPB University yang tergabung dalam tim Program Penguatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan (PPK Ormawa) Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Ekologi manusia (Fema) mengadakan kegiatan bermain sambil belajar yang dilaksanakan di Madrasah Al-Fitri, Desa Sukawening, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Pada kesempatan ini, tim mahasiswa IPB University menjalankan kegiatan belajar mengajar dengan metode fun learning yang bertemakan Sport Day, yaitu salah satu subtema belajar dari Pojok Minat Bakat.

Pojok Minat Bakar sendiri merupakan salah satu pojok literasi dari program yang diusung tim PPK Ormawa BEM Fema IPB University, yakni program Sembada atau ‘Sahabat Edukasi Sukawening Berdaya Berbasis Pendidikan Nilai-Nilai Karakter untuk Mewujudkan Desa Cerdas Berkualitas’.

Dalam pelaksanaannya, tim PPK Ormawa BEM Fema memperkenalkan tiga permainan tradisional yaitu lompat tali, engklek, dan kelereng sebagai bentuk aktivitas fisik anak.

“Ketika menyampaikan rencana ini kepada pihak pengurus madrasah, kami mendapatkan respon yang sangat positif. Kepala Madrasah, Bu Fitri, langsung sigap menyiapkan lapangan belakang madrasah untuk digunakan, dan mempersilahkan kami memanfaatkannya,” ungkap Azaria, salah satu anggota tim mahasiswa.

Antusiasme anak-anak sangat terasa sejak awal kegiatan. Saat sesi doa dan morning talk di kelas, salah satu anak bernama Farrel antusias bertanya, “Kak, ini kapan kita mainnya? Aku sudah nggak sabar.” Walaupun cuaca cukup terik, semangat dan kebahagiaan anak-anak tidak luntur. Mereka berpartisipasi dengan penuh kegembiraan dalam setiap permainan.

Menurut Azaria, yang juga penanggung jawab program, kegiatan ini tidak hanya bertujuan untuk mengenalkan permainan tradisional, tetapi juga sebagai upaya untuk menanamkan nilai karakter ‘Cinta Tuhan dan segenap Ciptaan-Nya’ serta pilar ‘kebersihan, Kerapian, Kesehatan, dan Keamanan (K4)’ yang diadaptasi dari Indonesia Heritage Foundation.

“Dengan semangat ini, kami berharap dapat menanamkan nilai-nilai positif dan rasa cinta terhadap budaya lokal kepada siswa Madrasah Al-Fitri,” tuturnya.

Melalui kegiatan ini, ia dan tim juga berharap dapat memberikan kontribusi nyata dalam melestarikan permainan tradisional dan menanamkan nilai-nilai positif kepada anak-anak, sekaligus memperkuat rasa cinta terhadap budaya lokal dan lingkungan sekitar.

“Terlepas dari generasi mereka yang sudah melek akan teknologi, selama pelaksanaan anak-anak sangat antusias memainkan permainan tradisional. Dengan adanya kegiatan ini, semoga generasi muda dapat terus melestarikan warisan budaya Indonesia serta dapat menanamkan nilai kerja sama dan meningkatkan kreativitas,” pungkasnya. (*/Rz)