Kembangkan Inovasi ‘Cenghar’, Tim PPK Ormawa Himasiera IPB University Dilirik Kedubes Amerika Serikat

Kembangkan Inovasi ‘Cenghar’, Tim PPK Ormawa Himasiera IPB University Dilirik Kedubes Amerika Serikat

Kembangkan Inovasi ‘Cenghar’, Tim PPK Ormawa Himasiera IPB University Dilirik Kedubes Amerika Serikat
Student Insight

Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat (SKPM) IPB University bersama tim Program Penguatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan (PPK Ormawa) Himpunan Mahasiswa Peminat Ilmu-Ilmu Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat (Himasiera) telah menjalin kerja sama dengan Kedutaan Besar (Kedubes) Amerika Serikat.

Agenda kerja sama ini diselenggarakan melalui beberapa rangkaian kegiatan seperti seminar pemberdayaan perempuan dan kunjungan ke Desa Neglasari, Bogor, Jawa Barat.

Kegiatan diawali dengan seminar pemberdayaan perempuan yang bertemakan ‘Adopting Technology, Increasing Productivity’ di Hotel Salak Heritage Bogor. Seminar ini dihadiri oleh stakeholder terkait, serta beberapa kelompok wanita tani (KWT) yang ada di desa lingkar kampus. KWT Kemuning Asri, kelompok sasaran dari program Cerdas Ngawangun Harapan (Cenghar), juga menghadiri seminar ini.

Seminar ini menghadirkan dua narasumber asal Amerika Serikat, yaitu Jaclyn Wilson, seorang peternak dari Nebraska, dan Jennie Schmidt, seorang petani dari Maryland. Seminar ini juga mengundang Dini Tri Lestari yang merupakan petugas penyuluh pertanian lapangan (PPL) Kabupaten Bogor.

Selain seminar, tim dari Kedubes Amerika Serikat serta Jaclyn dan Jennie juga mengunjungi Desa Neglasari untuk melihat secara langsung hasil kegiatan pemberdayaan perempuan yang dilakukan oleh tim PPK Ormawa Himasiera. Kunjungan diawali dengan mendatangi Balai Desa Neglasari untuk pemaparan program Cenghar dan program Ubaran atau ‘Arurang Ngobatan dina Pakarangan’ yang sedang berlangsung di Desa Neglasari.

“Dengan kedatangan tamu-tamu dari Negeri Paman Sam dan juga para mahasiswa IPB University diharapkan dapat membawa semangat bagi masyarakat, khususnya bagi ibu-ibu KWT untuk terus berinovasi dalam bertani dengan teknologi, karena pada saat ini masyarakat Desa Neglasari masih berpaku dalam penggunaan alat tradisional,” ucap Yayan, Kepala Desa Neglasari dalam sambutannya.

Jaclyn dan Jennie, serta tim dari Kedubes Amerika Serikat juga berkesempatan untuk mencicipi produk-produk karya KWT di Desa Neglasari seperti beberapa varian jamu, permen jahe, dan juga teh daun kelor.

Kegiatan dilanjutkan dengan mengunjungi greenhouse UBARAN yang berada di RW 01. Di greenhouse UBARAN ini, Kedubes Amerika Serikat serta Jaclyn dan Jennie, antusias untuk mengeksplor tanaman obat dan keluarga (toga). Mereka aktif bertanya dan mendiskusikan tentang pembudidayaan toga yang ada di Desa Neglasari kepada tim PPK Ormawa Himasiera.

“Ini adalah awalan yang baik, yang sudah dilakukan, tapi untuk ini dijadikan lebih baik itu mungkin hanya perlu melakukan perubahan sedikit-sedikit dan perlahan saja,” tutur Jennie Schmidt, petani dari Maryland.

Mereka juga memberikan banyak masukan kepada tim PPK Ormawa Himasiera tentang pembudidayaan toga. Jennie menyarankan untuk melakukan uji pH pada tanah di greenhouse. Jaclyn juga menyetujui masukan dari Jennie karena menurutnya mengenal lebih dekat apa yang dibutuhkan tanaman merupakan hal yang sangat penting dalam pertanian.

“Kalau sekarang mungkin lahan yang digarap terbatas. Tapi kalau lahan ini dipelajari dengan baik, hasil panen yang sekarang, kita tidak pernah tahu. Kalau memang sudah dipelajari dengan baik dan disesuaikan dengan tanaman yang bisa ditanam dengan baik, hasilnya bisa 20 kali lipat dari apa yang dihasilkan sekarang. Syaratnya adalah harus dipelajari,” ucap Jaclyn, petani dari Nebraska.

Jaclyn dan Jennie mengaku sangat senang melihat pembudidayaan toga yang ada di greenhouse Ubaran Desa Neglasari ini. Diskusi ditutup dengan Jaclyn yang memberikan kontak dirinya untuk berdiskusi lebih lanjut dalam pengembangan greenhouse dan toga yang ada di Desa Neglasari. (*/Rz)