IPB University Adakan Demonstrasi Pengolahan PMT di Cibanteng, Kepala Desa: Kami Bersyukur dan Terima Kasih

IPB University Adakan Demonstrasi Pengolahan PMT di Cibanteng, Kepala Desa: Kami Bersyukur dan Terima Kasih

IPB University Adakan Demonstrasi Pengolahan PMT di Cibanteng, Kepala Desa Kami Bersyukur dan Terima Kasih
Berita

Program Sekolah Keluarga Berkualitas (SKB), yang diadakan oleh Direktorat Pengembangan Masyarakat Agromaritim (DPMA) dan Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen (IKK) IPB University, mencapai puncaknya dengan pelaksanaan pertemuan terakhir di Desa Cibanteng.

Sesi terakhir ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan ibu-ibu desa dalam pengolahan pemberian makanan tambahan (PMT) yang sehat dan bergizi bagi anak-anak usia satu tahun.

Pada acara ini, para peserta, yang sebagian besar merupakan ibu-ibu kader desa, berkesempatan untuk mempraktikkan pembuatan beberapa menu bergizi yang dapat disajikan untuk anak-anak. Menu yang dipilih untuk demonstrasi ini termasuk bakso tahu kuah, perkedel jagung dengan daun kelor, dan stik tempe, yang semuanya mudah dibuat dan berbahan dasar lokal yang terjangkau.

Kepala Desa Cibanteng, Warso, SSos, MM, turut hadir dalam acara ini. Ia menyampaikan apresiasinya kepada IPB University atas pelaksanaan program SKB di desanya.

“Kami bersyukur IPB University memilih Desa Cibanteng untuk kegiatan SKB ini dan berterima kasih atas ilmu yang telah diberikan. Harapannya, ilmu yang sudah didapat dari kegiatan ini dapat ditularkan oleh ibu-ibu yang telah lulus kepada ibu-ibu lainnya,” ucap Warso. Ia juga menambahkan, “Ini adalah kesempatan yang berharga bagi kami untuk belajar tentang pentingnya gizi seimbang dalam asupan anak-anak kami.”

Demonstrasi pengolahan makanan dipandu oleh Supriati, seorang kader desa yang berpengalaman. Dalam penjelasannya, Supriati menekankan pentingnya prinsip gizi seimbang dalam penyajian makanan untuk anak-anak.

“Dalam menyajikan menu makanan untuk anak-anak, kita harus memastikan bahwa gizi yang terkandung seimbang. Selain itu, kita juga perlu membuat makanan tersebut menarik, baik dari segi warna maupun bentuknya, untuk meningkatkan nafsu makan anak,” jelasnya.

Ia juga menekankan bahwa makanan sehat tidak harus mahal. “Makanan sehat dan bergizi bisa kita dapatkan dari bahan-bahan yang ada di sekitar kita, seperti tahu dan tempe, yang harganya terjangkau namun kaya akan nutrisi,” tambah Supriati.

Kegiatan ini tidak hanya fokus pada aspek praktis, tetapi juga memberikan pemahaman yang lebih dalam tentang pentingnya gizi seimbang dalam tumbuh kembang anak. Diharapkan, ibu-ibu yang telah mengikuti pelatihan ini dapat mengaplikasikan pengetahuan yang mereka peroleh dalam kehidupan sehari-hari dan juga menyebarkannya kepada anggota masyarakat lainnya yang belum berkesempatan mengikuti program ini.

“Kami berharap ilmu yang telah didapatkan bisa menjadi bekal berharga bagi para ibu dalam merawat dan mendidik anak-anak mereka, sehingga dapat mendukung pertumbuhan dan perkembangan anak-anak dengan lebih baik,” ungkap Warso di akhir acara.