Dosen IPB University Kenalkan Cara Pemanfaatan Ikan Rucah Jadi Tepung Ikan di Kabupaten Kebumen

Dosen IPB University Kenalkan Cara Pemanfaatan Ikan Rucah Jadi Tepung Ikan di Kabupaten Kebumen

Dosen IPB University Kenalkan Cara Pemanfaatan Ikan Rucah Jadi Tepung Ikan di Kabupaten Kebumen
Berita

Dosen IPB University, Prof Tri Wiji Nurani, bersama mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKNT) Inovasi mengadakan sosialisasi pemanfaatan ikan rucah menjadi tepung ikan untuk memperkaya kandungan protein pada produk makanan di Desa Srati, Kecamatan Ayah, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah. Peserta kegiatan adalah Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Desa Srati.

Prof Tri Wiji Nurani menjelaskan, sosialisasi ini bertujuan mengenalkan dan meningkatkan pemahaman masyarakat terkait pemanfaatan ikan rucah seperti jenis ikan lea yang banyak tertangkap oleh nelayan Kebumen agar menjadi produk yang bernilai ekonomi.

Ia menyebut, selama ini, ikan rucah dianggap sebagai limbah karena memiliki nilai komersial yang rendah, sehingga seringkali dibuang atau ditimbun saat musim puncak penangkapan ikan. Nelayan lebih memfokuskan pada ikan bernilai ekonomis tinggi seperti ikan bawal putih, udang, dan lobster.

“Kabupaten Kebumen menghasilkan produksi ikan rucah yang cukup banyak dan selama ini belum dimanfaatkan dengan baik. Pemanfaatan ikan rucah menjadi tepung ikan dapat meningkatkan nilai tambah dan dapat digunakan untuk pengayaan protein pada produk makanan,” ujarnya.

Di sisi lain, kata Prof Tri, masih ada balita dengan kondisi stunting di kabupaten ini. Pemanfaatan ikan rucah menjadi tepung ikan untuk pengkayaan protein pada produk makanan, khususnya untuk konsumsi balita diharapkan akan dapat menjadi salah satu solusi untuk pencegahan stunting di Kabupaten Kebumen.

Pemanfaatan ikan rucah menjadi tepung ikan sudah dilakukan oleh Prof Tri dan peneliti lainnya yang tergabung dalam tim Riset Kolaborasi Nasional.
Tim ini terdiri dari Prof Tri Wiji Nurani, Dr Retno Muninggar, Julia Eka Astarini, MSi (Dosen Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan IPB), Rianti Dyah Hapsari (Dosen Sekolah Vokasi IPB), Ririn Irnawati (Dosen Universitas Sultan Ageng Tirtayasa), dan Sri Hartati (peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional).

Pengayaan protein dari tepung ikan pada produk makanan sudah diujicobakan pada produk lanting sebagai produk unggulan lokal Kabupaten Kebumen.

Prof Tri mengurai, proses pembuatan tepung ikan dari ikan rucah mencakup beberapa tahap, mulai dari penyiangan, pencucian, sampai perebusan. “Setelah direbus, ikan dioven dan dilanjutkan digiling dengan mesin penggiling sampai halus menjadi tepung. Tahap akhir adalah pengayakan, untuk memastikan tepung ikan yang dihasilkan memiliki tekstur yang halus,” paparnya.

Pada sesi tanya jawab, salah satu peserta bertanya terkait dengan jenis ikan apa saja yang bisa dibuat menjadi tepung ikan. “Pada dasarnya semua jenis ikan bisa diolah menjadi tepung ikan, hanya saja program ini adalah dalam rangka memanfaatkan ikan yang selama ini banyak terbuang,” jawab Prof Tri Wiji.

Tarwiyah, Ketua Penggerak PKK Desa Srati menyambut baik kegiatan ini. Ia juga menegaskan akan mempraktikkan pembuatan tepung ikan dalam lingkup keluarga. Tepung ikan yang dibuat akan ditambahkan pada produk-produk makanan yang mereka konsumsi. (*/Rz)