IPB University Kenalkan Cara Pembibitan Mangrove Sonneratia sp untuk Menguatkan Upaya Rehabilitasi di Sumenep
Dosen IPB University baru-baru ini mengenalkan cara pembibitan mangrove Sonneratia alba di Pantai Kundang Wetan, Desa Tanjung, Kecamatan Saronggi, Kabupaten Sumenep, Madura. Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian program Dosen Pulang Kampung (Dospulkam) IPB University.
Menurut Dr Fery Kurniawan, salah satu dosen IPB University anggota tim Dospulkam, program ini merupakan langkah tepat untuk mengatasi tantangan banyaknya penggunaan mangrove Rhizophora sp yang berdampak pada tidak beragamnya jenis mangrove yang ditanam pada saat kegiatan rehabilitasi.
“Pembibitan Sonneratia alba ini bertujuan untuk mengatasi masalah Rizhophoranisasi dalam kegiatan rehabilitasi mangrove. Padahal, beberapa wilayah didominasi oleh salah satu jenis yang kuat, dan itu bukan dari jenis Rhziophora sp,” ungkapnya.
Setelah berkeliling di Pantai Kundang Wetan, jenis mangrove yang banyak adalah Sonneratia alba. Kegiatan dihadiri oleh Kepala Desa Tanjung, Guru SDN 1 Tanjung, Kelompok Masyarakat Pengawas (Pokmaswas) Reng Paseser, dan tokoh masyarakat.
Dr Fery menjelaskan, bibit Sonneratia alba yang sehat dan berkualitas dipilih lalu disebar dan ditanam ke polybag yang telah diisi tanah. Bibit-bibit ini nantinya akan diberi perlakuan pemupukan setelah tumbuh 3-4 daun.
“Media tanam yang digunakan juga sedikit berbeda dari jenis Rhizophora sp, kalau Sonneratia alba butuh media berlumpur. Hal ini dimungkinkan untuk biji mangrove ini memecah kulit dan mempercepat berkecambah,” terang Dosen Manajemen Sumberdaya Perairan (MSP) IPB University ini.
“Tak hanya itu, akar-akar nafas dari jenis ini bisa memerangkap sedimen atau pasir, sehingga tidak lagi terjadi abrasi,” jelas Dr Fery yang juga peneliti senior di Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir dan Lautan (PKSPL) IPB University saat menyampaikan materi ke peserta kegiatan.
Selanjutnya, kegiatan pembibitan akan dilanjutkan saat buah Sonneratia sudah siap sebagai tindak lanjut kegiatan. Bibit-bibit ini akan dipantau dan dirawat pertumbuhannya. Bahkan nantinya akan diperbanyak seiring dengan musim berbuahnya Sonneratia ini. Saat pembibitan dilakukan, hanya beberapa buah mangrove yang sudah matang dan layak untuk dijadikan benih.
Sekretaris Pokmaswas Reng Paseser, Fatlillah, juga mengungkapkan antusiasmenya terhadap kegiatan ini. “Kami sangat antusias, karena kebun bibit kami tidak hanya jenis Rhizophora sp, tetapi ada jenis lain yang dibibitkan,” tuturnya.
“Harapannya jenis Sonneratia alba ini tumbuh dengan baik dan banyak yang sadar untuk menggunakan jenis ini juga saat kegiatan penanaman mangrove, tidak lagi didominasi oleh jenis Rhizophora sp,” tambahnya di sela-sela menyiapkan media tanam.
Dengan dukungan dari masyarakat dan pendekatan inovatif dalam penanaman, diharapkan ekosistem mangrove di Desa Tanjung akan pulih dan berkembang dengan baik, memberikan manfaat jangka panjang bagi lingkungan dan komunitas setempat. (*/Rz)