Bangkitkan Asa, Himateta IPB University Gali Potensi Desa Ciaruteun Ilir Melalui Pencerdasan IDE
Melalui Program Penguatan Kapasitas Organisasi Mahasiswa (PPK Ormawa), Himpunan Mahasiswa Teknik Pertanian dan Biosistem (Himateta) IPB University menggelar rangkaian acara dengan tujuan mengoptimalkan potensi petani Desa Ciaruteun Ilir melalui pencerdasan sistem irigasi dan drainase (IDE).
Program ini menjadi bagian dari upaya meningkatkan pemahaman para petani sayur dalam memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan produktivitas pertanian melalui pengelolaan air yang efektif dan efisien.
Semangat para petani Desa Ciaruteun Ilir, Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat terlihat jelas saat mengikuti kegiatan pencerdasan irigasi dan drainase. Acara berlangsung di Balai Rakyat Indonesia, Desa Ciaruteun Ilir dan dihadiri oleh 35 petani sayur setempat.
Ketua PPK Ormawa Himateta IPB University, Hairullah Rizki, dalam sambutannya menyampaikan, kegiatan ini menjadi langkah bagi para petani untuk mengoptimalkan pertanian di Desa Ciaruteun Ilir.
“Dengan pemahaman yang lebih baik terkait irigasi dan drainase, kami berharap output dari kegiatan ini dapat meningkatkan produktivitas lahan dan kesejahteraan petani,” urainya.
Materi pencerdasan disampaikan oleh Dr Liyantono, Ahli Irigasi dan Drainase IPB University. Ia menjelaskan berbagai teknologi yang efektif dan efisien dalam pengelolaan irigasi dan drainase.
Dosen IPB University dari Departemen Teknik Mesin dan Biosistem, Fakultas Teknologi Pertanian ini turut mengajak para petani untuk memahami pentingnya manajemen air yang baik. Hal itu guna meningkatkan hasil panen dan meminimalkan risiko gagal panen akibat kekurangan ataupun kelebihan air.
“Kunci utama meningkatkan produktivitas pertanian adalah manajemen air yang baik. Pengelolaan sistem irigasi dan drainase yang tepat, dapat dipastikan bahwa tanaman mendapatkan suplai air yang cukup tanpa risiko kebanjiran,” tegas Dr Liyantono.
Hairullah Rizki mengungkap, antusiasme para petani terlihat jelas saat sesi tanya jawab. Kegiatan ini membawa semangat dan wawasan baru bagi para petani Desa Ciaruteun Ilir, untuk memaksimalkan hasil panen dengan minim input pertanian.
Salah satu peserta, Muhlis, petani sayur dari Kampung Pabuaran, bertanya, “Bagaimana Pak cara saya mengatasi kelebihan air apabila lahan yang saya punya tidak rata?” Menurut Rizki, permasalahan tersebut selaras dengan salah satu output dari pencerdasan yang dilakukan tim PPK Ormawa, yaitu pembuatan biopori lahan sayur (Biyur) untuk mengatasi permasalahan tersebut.
“Praktik dari program pencerdasan irigasi dan drainase, akan dilakukan pembuatan biopori lahan sayur (Biyur), tampungan air hujan (Tahan), dan irigasi sprinkler otomatis lahan sayur (Isola). Praktik pembuatan produk riil tersebut akan disesuaikan dengan kebutuhan para kelompok tani,” jelasnya. Kelompok tani yang menjadi sasaran program yaitu Mekar Tani, Tani Jaya, dan Tani Raharja.
Lebih jauh, ia mengurai, program Biyur akan dibuat dengan pemanfaatan pipa paralon yang dilubangi dan diisi dengan sampah organik yang ditanam sekeliling area tanam atau antara bedengan sayuran. Cara ini bertujuan untuk meningkatkan daya serap air.
“Sementara program Tahan akan dibuat seperti kobakan dengan ukuran yang cukup besar untuk menampung air hujan agar dapat dimanfaatkan untuk pengairan ataupun mencuci hasil panen sayur. Adapun Isola menjadi program kami untuk lahan petani yang sudah menggunakan sprinkler yang akan dibuat secara otomatis dalam penggunaanya,” terang Rizki. (*/Rz)