SKHB IPB University Adakan Summer Course, Fokus pada Konservasi di Indonesia

SKHB IPB University Adakan Summer Course, Fokus pada Konservasi di Indonesia

SKHB IPB University Adakan Summer Course, Fokus pada Konservasi di Indonesia
Berita

Sekolah Kedokteran Hewan dan Biomedis (SKHB) IPB University mengadakan 3rd International Summer Course. Kegiatan summer course berlangsung selama 18 hari sejak 20 Juli sampai 9 Agustus.

Kegiatan ini bertujuan menambah pengetahuan seluruh peserta mengenai dunia konservasi di Indonesia, terutama keragaman spesies satwa, serta ekosistem yang ada di Indonesia. Selain itu, kuliah ini juga dapat menjadi wadah bagi para calon dokter hewan agar dapat memperluas jejaring sosial di dunia medik konservasi dan meningkatkan minat mahasiswa terhadap lapangan medik konservasi.

Dekan SKHB IPB University, drh Amrozi mengaku senang atas terselenggaranya summer course tahun 2024. “Saya sangat senang dengan diselenggarakannya kegiatan summer course ini. Semoga dengan kegiatan ini, calon dokter hewan di Indonesia dapat lebih berperan dalam dunia medik konservasi,” ujarnya.

Ia menerangkan, kegiatan ini dihadiri oleh mahasiswa kedokteran hewan dari berbagai daerah di Indonesia dan Vietnam. Ia melanjutkan, kegiatan summer course terbagi menjadi dua yaitu kegiatan offline dan online. Kegiatan offline dilakukan di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP) dan Taman Safari Indonesia di Cisarua, Bogor.

“Kegiatan yang dilakukan di kawasan TNGGP, di antaranya pengambilan dan pemeriksaan camera trap yang terpasang di jalur pendakian Selabintana dan kunjungan ke Pusat Pendidikan Konservasi Elang Jawa yang terletak di Resort Cimungkad,” kata drh Amrozi.

Pemeriksaan camera trap memberikan pengalaman lapang mengenai identifikasi dan inventarisasi satwa liar di kawasan taman nasional. Peserta juga mendapat kesempatan untuk melihat berbagai spesies satwa liar yang berada di konservasi eks situ Taman Safari Bogor.

Dosen IPB University itu juga menerangkan, peserta juga mendapatkan kesempatan untuk praktik lapangan dan berdiskusi secara aktif dengan berbagai pihak yang berkecimpung di dunia konservasi. (AP/ra)