Mahasiswa KKNT Inovasi IPB University Ajak Anak Desa Kosambi Tanam Pepaya Calina

Mahasiswa KKNT Inovasi IPB University Ajak Anak Desa Kosambi Tanam Pepaya Calina

Mahasiswa KKNT Inovasi IPB University Ajak Anak Desa Kosambi Tanam Pepaya Calina
Student Insight

Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKNT) Inovasi IPB University mengadakan kegiatan penanaman pepaya calina di 3 sekolah dasar (SD) yang berlokasi di Desa Kosambi, Cipunagara, Subang, Jawa Barat di antaranya SD Margasari, SD Serangsari, dan SD Winayasari.

Tujuannya untuk memberikan edukasi kepada siswa-siswi dan guru mengenai pentingnya menanam dan merawat tanaman, khususnya pepaya calina, yang dikenal sebagai varietas unggul IPB University yang memiliki banyak manfaat.

Acara dimulai dengan pemberian materi oleh mahasiswa KKNT Inovasi tentang proses perendaman dan penyemaian benih serta cara penanaman bibit. Mahasiswa menjelaskan bahwa perendaman benih bertujuan untuk mempercepat proses perkecambahan. “Benih pepaya calina direndam dalam air selama 12-24 jam untuk merangsang pertumbuhan benih,” ujar Zikron, salah satu mahasiswa.

Setelah sesi materi, acara dilanjutkan dengan praktik penyemaian benih. Para siswa dengan antusias mengikuti langkah demi langkah yang diberikan. Mereka memasukkan benih yang telah direndam ke dalam media tanam yang telah disiapkan.

Selanjutnya, para siswa, dengan bimbingan mahasiswa KKNT Inovasi, menanam bibit pepaya dengan teliti. Bibit tersebut ditanam di lahan sekolah yang telah disiapkan sebelumnya. Mereka belajar cara membuat lubang tanam yang sesuai dan menempatkan bibit dengan benar agar dapat tumbuh optimal.

Kegiatan dilanjutkan dengan sosialisasi cara merawat tanaman pepaya. Mahasiswa IPB University memberikan penjelasan mengenai pentingnya penyiraman rutin dan pemupukan yang tepat agar tanaman dapat tumbuh subur dan berbuah lebat. “Tanaman juga perlu makan, jadi kita harus merawatnya dengan baik agar nanti adik-adik bisa merasakan buahnya,” jelas Zikron.

Kegiatan ini tidak hanya memberikan ilmu baru kepada siswa-siswi dan guru di sekolah, tetapi juga menumbuhkan semangat cinta lingkungan dan ketertarikan terhadap pertanian. Diharapkan, kegiatan ini dapat menjadi awal yang baik untuk lebih banyak kegiatan serupa di masa depan, yang dapat memberikan manfaat bagi lingkungan sekitar. (*/Rz)