Peduli Lingkungan dan Mitigasi Bencana, Himagreto IPB University dan Warga Desa Cibunian Buat Lubang Biopori

Peduli Lingkungan dan Mitigasi Bencana, Himagreto IPB University dan Warga Desa Cibunian Buat Lubang Biopori

Peduli Lingkungan dan Mitigasi Bencana, Himagreto IPB University dan Warga Desa Cibunian Buat Lubang Biopori
Student Insight

Himpunan Mahasiswa Geofisika dan Meteorologi (Himagreto) melalui tim pelaksana Program Penguatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan (PPK Ormawa) berkolaborasi dengan warga RW 17 Desa Cibunian dalam ‘Pelatihan Pembuatan Lubang Resapan Biopori (LRB)’.

Kegiatan tersebut dilaksanakan pada Kamis (25/7) dan Jumat (26/7) yang dihadiri oleh ketua RW, ketua RT 01, ketua RT 02, serta masyarakat dari RW 17. Kegiatan diawali dengan sosialisasi atau penyampaian materi yang berisi tujuan dari lubang resapan biopori, cara pembuatan dan alat yang digunakan untuk membuat lubang biopori.

Lubang Resapan Biopori atau sering disebut lubang biopori merupakan metode alternatif untuk meningkatkan penyerapan air ke dalam tanah dengan memanfaatkan aktivitas fauna tanah dan organisme di dalam tanah.

Menurut penuturan Jeslin Rombe Allo, salah satu perwakilan Himagreto IPB University, pelatihan ini bertujuan untuk membantu warga sekitar dalam mengatasi permasalahan volume limbah organik serta mengurangi terjadinya bencana alam seperti banjir.

Ketua RW 17, Ketua RT 01 dan Ketua RT 02 turut membantu tim pelaksana PPK Ormawa dalam melakukan survei lokasi yang memudahkan tim pelaksana untuk menentukan titik lokasi pembuatan lubang biopori.

“Penempatan biopori berada di beberapa titik lokasi yang memungkinkan terjadinya genangan serta terjangkau oleh warga untuk membuang sampah organik seperti sisa sayuran atau buah-buahan,” ujar Jeslin.

Secara berurutan, tim PPK Ormawa melakukan praktik pelubangan biopori tiap rumah warga sekaligus menginformasikan cara kerja dari lubang biopori. Kesediaan masyarakat dalam pengelolaan sampah atau limbah organik memberikan kesan yang baik terutama mahasiswa dalam mewujudkan Kampung Iklim.

“Sosialisasi dan praktik pembuatan lubang resapan biopori ini sangat bermanfaat bagi kami karena dapat digunakan sebagai tempat mengolah sampah sisa memasak dan sampah organik dari kebun kami,” ujar salah satu warga RT 02, Desa Cibunian.

Melalui kegiatan pembuatan LRB ini, Jeslin dan tim berharap dapat menciptakan masyarakat yang tanggap akan bencana hidrometeorologi dan peduli terhadap lingkungan. Lubang resapan biopori dapat mengurangi sampah hasil rumah tangga dan berfungsi sebagai produk penggembur tanah.

“Dengan semangat, motivasi dan ketekunan, harapannya pelatihan pembuatan resapan lubang biopori dapat memaksimalkan manfaat bagi semua pihak. Dengan demikian, Desa Cibunian dapat menjadi desa tanggap iklim yang senantiasa peduli terhadap kondisi cuaca dan pengelolaan sampah guna meminimalkan pencemaran lingkungan dan resiko kejadian bencana hidrometeorologi,” pungkasnya. (*/Rz)