Rintis Bersama: Himafarin IPB University bersama Ibu Nelayan Mengangkat Produk Khas Baru Desa Sangrawayang

Rintis Bersama: Himafarin IPB University bersama Ibu Nelayan Mengangkat Produk Khas Baru Desa Sangrawayang

Rintis Bersama Himafarin IPB University bersama Ibu Nelayan Mengangkat Produk Khas Baru Desa Sangrawayang
Student Insight

Himpunan Mahasiswa Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan (Himafarin) IPB University melalui Program Penguatan Kapasitas Organisasi Mahasiswa (PPK Ormawa) menggelar acara sosialisasi dan demo masak di SD Negeri Cibutun, Desa Sangrawayang, Kecamatan Simpenan, Sukabumi, Jawa Barat.

Acara ini merupakan kolaborasi antara Himafarin IPB University dan ibu-ibu nelayan Desa Sangrawayang, untuk menghasilkan produk baru khas Sangrawayang, yakni sambal udang rebon. Kegiatan ini turut didukung oleh Satuan kerja (Satker) Balai Besar Pengujian Penerapan Produk Kelautan dan Perikanan (BBP3KP) Palabuhanratu serta Dinas Perikanan Kabupaten Sukabumi.

Menurut Sekretaris Desa Sangrawayang, Dede Mulyadi, kegiatan ini tidak hanya berdampak langsung pada peningkatan perekonomian desa melalui produk baru seperti sambal udang rebon, tetapi juga mendorong terbentuknya kelompok-kelompok produktif serta peningkatan pengetahuan dalam pengolahan dan pemasaran produk. Dengan demikian, produk ini diharapkan dapat menjadi ciri khas yang mendukung reputasi Desa Sangrawayang dalam kancah kompetisi desa.

Rudianto, SGz dari BBP3KP Palabuhanratu, menyatakan harapannya agar semakin banyak ibu-ibu yang terlibat dalam mengolah olahan baru dari sumber daya laut, menjadikan kegiatan ini sebagai langkah berkelanjutan untuk memaksimalkan potensi desa. Kolaborasi antara mahasiswa Himafarin IPB University dan masyarakat ini tidak hanya bersifat seremonial, tetapi juga berfokus pada implementasi nyata yang memberi manfaat jangka panjang bagi pengembangan desa.

Dalam konteks ini, Iwan Dirwana, MSi dari Dinas Perikanan Kabupaten Sukabumi, menekankan pentingnya dukungan terhadap inisiatif masyarakat dalam mengembangkan potensi perikanan dan kelautan. Sosialisasi ini bukan sekadar menggerakkan semangat masyarakat dalam pengolahan pangan, tetapi juga untuk menghadirkan produk unggulan yang memiliki potensi ekonomi yang tinggi bagi Desa Sangrawayang.

“Sambal udang rebon, sebagai produk baru yang dihasilkan dari kolaborasi ini, diharapkan dapat menjadi magnet untuk memperluas pangsa pasar Desa Sangrawayang serta meningkatkan pendapatan bagi keluarga nelayan setempat,” ujar ketua tim pelaksana PPK Ormawa, Zahra Aulia.

Dengan dukungan penuh dari BBP3KP Palabuhanratu dan Dinas Perikanan Kabupaten Sukabumi, masyarakat diajak untuk terlibat aktif dalam memanfaatkan dan mengembangkan potensi kelautan dan perikanan yang ada.

Dengan demikian, kata Zahra, kegiatan ini tidak hanya upaya untuk memperkenalkan produk baru, tetapi juga sebagai langkah strategis untuk meningkatkan daya saing Desa Sangrawayang dalam skala lebih luas. “Melalui sinergi antara akademisi, pemerintah daerah, dan masyarakat, diharapkan Desa Sangrawayang mampu menjadi contoh dalam pemanfaatan sumber daya lokal yang berkelanjutan dan berdaya saing tinggi,” tutur Zahra.

Ia menyebutkan, keberhasilan acara ini tidak hanya terlihat dari pembuatan sambal udang rebon sebagai produk baru, tetapi juga dari semangat dan kolaborasi yang terbangun di antara berbagai pihak. Hal ini menunjukkan komitmen bersama untuk mengembangkan potensi lokal dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, sehingga Desa Sangrawayang dapat terus berkembang dan diperhitungkan dalam kancah ekonomi lokal maupun nasional. (*/Rz)