Mahasiswa KKNT Inovasi IPB University dan Puskesmas Sendang, Edukasi PMT dan PHBS untuk Pencegahan Stunting

Mahasiswa KKNT Inovasi IPB University dan Puskesmas Sendang, Edukasi PMT dan PHBS untuk Pencegahan Stunting

Mahasiswa KKNT Inovasi IPB University dan Puskesmas Sendang, Edukasi PMT dan PHBS untuk Pencegahan Stunting
Student Insight

Delapan orang mahasiswa IPB University saat ini tengah melaksanakan program Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKNT) Inovasi di Kelurahan Sendang, Kecamatan Sumber, Cirebon, Jawa Barat. Salah satu program unggulan mereka adalah Sosialisasi Pemberian Makanan Tambahan (PMT) dan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), yang ditujukan khusus untuk ibu balita.

Salah satu mahasiswa KKNT Inovasi IPB University, Aulia Azzahra Syafitri menjelaskan, program ini memberikan memberikan edukasi gizi terkait PMT dan PHBS. Dalam kegiatan ini, sebanyak 31 ibu balita berpartisipasi aktif di dalam program yang dilaksanakan di Posyandu Bina Karya A RW 05 dan Posyandu Laksana RW 04.

“Program ini berfokus pada peningkatan pemahaman terkait PMT, inovasi PMT sebagai rekomendasi variasi PMT yang dapat ibu balita terapkan kepada anaknya, memahami pentingnya PHBS, serta menerapkan PMT dan PHBS dalam kehidupan sehari-hari,” paparnya.

Program ini, lanjut dia, dilakukan setelah pengukuran antropometri pada bayi hingga balita. Pengukuran dan pemeriksaan antropometri bermanfaat sebagai upaya deteksi dini pencegahan stunting. Sesi edukasi diawali dengan pre test untuk mengukur pengetahuan ibu balita terhadap PMT dan PHBS.

Selanjutnya, edukasi dilakukan dengan pemberian materi terkait PMT yang mencakup definisi, contoh menu kudapan PMT menurut kelompok umur, syarat bahan pangan pada pembuatan makanan tambahan, dan syarat pemberian bumbu pada makanan tambahan balita.

“Kami juga menyajikan inovasi berbagai resep makanan tambahan untuk usia 6-59 bulan, seperti tahu siomay ikan tuna, rolade ikan patin dan lain-lain. Selain itu, kami juga memberikan sejumlah saran dalam pembuatan PMT seperti mengutamakan pangan lokal dan diolah sendiri, kaya protein hewani, kaya gizi, vitamin, mineral, dan cukup karbohidrat,” urai Aulia.

Pada edukasi PHBS dilakukan dengan penjelasan materi PHBS, ruang lingkup, lima kunci aman makanan dan kebersihan, dan penerapan PHBS untuk penurunan stunting. Implementasi PHBS berjalan seiring strategi pencegahan stunting seperti memberikan ASI eksklusif, pola makan seimbang, akses sanitasi dan air bersih, dan kebiasaan cuci tangan.

“Agar materi tersampaikan dengan efektif, mahasiswa menggunakan media cetak berupa leaflet kreatif yang dibagikan pada setiap ibu balita. Interaksi dua arah seperti tanya jawab juga dilakukan untuk memastikan pemahaman yang baik dari ibu balita,” terangnya.

Rangkaian akhir dari edukasi kedua materi berupa pengisian post test untuk mengukur indikator keberhasilan dalam pemberian materi edukasi PMT dan PHBS.

Menurut Aulia, rangkaian edukasi ini tidak hanya bertujuan untuk memberikan pengetahuan, tetapi juga untuk mengubah perilaku ibu balita dalam memilih pola hidup yang sehat. Harapannya aksi ini dapat berkontribusi dalam membantu mengurangi angka stunting di Kabupaten Cirebon melalui pemberian edukasi pentingnya PHBS dan penyeimbangan gizi bagi balita dengan pemberian PMT.

“Mahasiswa IPB University berharap melalui edukasi ini, kami dapat memberikan kontribusi positif dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat di Posyandu Bina Karya A RW 05 dan Posyandu Laksana RW 04. Program ini diharapkan dapat berlangsung secara berkesinambungan dan memberikan dampak jangka panjang bagi kesehatan balita,” tutupnya. (*/Rz)