Mahasiswa KKNT Inovasi IPB University Edukasi Bahaya Resistensi Antibiotik pada Posyandu dan Posbindu Lansia

Mahasiswa KKNT Inovasi IPB University Edukasi Bahaya Resistensi Antibiotik pada Posyandu dan Posbindu Lansia

Mahasiswa KKNT Inovasi IPB University Edukasi Bahaya Resistensi Antibiotik pada Posyandu dan Posbindu Lansia
Student Insight

Di tengah upaya meningkatkan kesehatan masyarakat, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKNT) Inovasi IPB University di Desa Kemuning, Kecamatan Kramat, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah turut ambil bagian dengan mengedukasi bahaya resistensi antibiotik kepada lansia (lanjut usia). Edukasi tersebut disampaikan pada kegiatan pos pelayanan terpadu (posyandu) bersamaan dengan pos binaan terpadu (posbindu) lansia.

Di Desa Kemuning, kegiatan ini menjadi momen penting bagi warga lansia untuk memantau kesehatan mereka secara berkala. Namun, salah satu tantangan utama dalam pengobatan penyakit pada lansia adalah resistensi antibiotik, yakni saat bakteri menjadi kebal terhadap efek antibiotik yang seharusnya menghentikan pertumbuhan atau membunuh bakteri penyebab penyakit.

Putri Aulia Ramadani, mahasiswa IPB University dari Departemen Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) menyampaikan edukasi dengan cara yang menarik dengan memadukan presentasi dengan video yang mudah dipahami serta diskusi interaktif.

Dalam sesi diskusi, Putri menjelaskan pentingnya penggunaan antibiotik sesuai petunjuk dokter, bahaya penggunaan antibiotik tanpa resep yang tepat, dan pentingnya mengonsumsi antibiotik sesuai dosis dan durasi.

“Kami ingin memberikan pemahaman yang lebih mendalam kepada masyarakat mengenai dampak negatif dari resistensi antibiotik. Dengan pemahaman yang baik, diharapkan masyarakat bisa lebih bijak dalam mengonsumsi antibiotik dan menjaga kesehatan mereka secara menyeluruh,” ujar Putri.

Kehadiran mahasiswa KKNT Inovasi IPB University di posbindu dan posyandu lansia tidak hanya mendapatkan sambutan hangat dari masyarakat setempat, tetapi juga mendorong partisipasi aktif dalam mendiskusikan isu kesehatan yang relevan.

Kusriah, salah seorang warga Desa Kemuning, menyatakan bahwa kehadiran mahasiswa IPB University meningkatkan partisipasi dari masyarakat sekitar, sebelumnya tidak sampai 30 orang tetapi kali ini mencapai 50 orang.

“Kesadaran masyarakat seringkali tidak mematuhi untuk mengonsumsi antibiotik hingga habis. Harapannya dengan edukasi ini masyarakat dapat lebih memahami terkait penggunaan antibiotik dan bahaya yang ditimbulkan dari resistensi antibiotik,” ucapnya.

Nani selaku bidan Desa Kemuning menambahkan, “Kehadiran mahasiswa dalam kegiatan posyandu dan posbindu sangat membantu, seperti menyampaikan materi yang bermanfaat, membantu mengukur berat badan, tinggi badan, serta lingkar perut.”

Selain itu, mahasiswa KKNT Inovasi IPB University juga memberikan saran praktis kepada masyarakat tentang pencegahan infeksi, seperti mencuci tangan dengan benar, menjaga kebersihan lingkungan, dan mengonsumsi makanan bergizi untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh.

Edukasi ini diharapkan tidak hanya memberi dampak positif jangka pendek bagi pengunjung posbindu dan posyandu, tetapi juga membantu masyarakat Desa Kemuning khususnya lansia untuk menjaga kesehatan secara berkelanjutan.

Menurut Putri, kegiatan ini menunjukkan komitmen mahasiswa KKNT Inovasi IPB University dalam memberikan kontribusi nyata meningkatkan kesehatan masyarakat, seraya menyampaikan pemahaman yang lebih baik mengenai isu global seperti resistensi antibiotik.

“Melalui upaya ini, diharapkan semakin banyak masyarakat yang teredukasi dan terlibat dalam upaya pencegahan penyakit dengan cara yang lebih efektif dan berkelanjutan,” harapnya. (*/Rz)