Departemen MSP IPB University Jadi Host Pembahasan Panduan Kajian Lingkungan Industri Pengolahan Hasil Perikanan
Untuk yang ketiga kalinya, Departemen Manajemen Sumberdaya Perairan (MSP), Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) IPB University menjadi tuan rumah pembahasan panduan kajian lingkungan untuk beberapa industri pengolahan produk perikanan dan kelautan.
Pada Kamis (18/7), sekitar 25 orang peneliti dari Pusat Standardisasi Instrumen Kualitas Lingkungan Hidup (PSIKLH), Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menyambangi Departemen MSP IPB University untuk mengupas sebanyak 11 draf formulir standar pengelolaan lingkungan hidup untuk industri yang bergerak di bidang pengolahan produk perikanan dan kelautan.
Industri pengolahan hasil perikanan tersebut mencakup pembekuan ikan, pemanggangan, pengasapan ikan, penggaraman, pengeringan ikan, tepung ikan, peragian, fermentasi ikan, tepung ikan, minyak ikan, pengawetan, pembekuan udang dalam kaleng, dan sebagainya.
Widhi Handoyo, SKM, MT selaku Kepala PSIKLH menjelaskan, “Penyusunan draf panduan pengelolaan lingkungan untuk berbagai jenis pengolahan hasil perikanan ini merupakan rangkaian dari penyusunan pedoman pengelolaan hasil pertanian dalam arti luas.”
Pertanian dalam arti luas tersebut seperti pertanian hortikultura, pengolahan produk pertanian, peternakan, pengolahan produk peternakan, perikanan budi daya, pengolahan hasil perikanan, dan sebagainya. Hal ini merupakan tugas PSIKLH tahun 2024 ini.
Pembahasan 11 draf panduan pengelolaan lingkungan industri pengolahan hasil perikanan ini dikelompokan menjadi dua. Kelompok pertama dipimpin oleh Dr Hernita Wahyuni selaku Kepala Bidang Perumusan dan Penilaian Kesesuaian Standar Instrumen (P2KSI). Pada kelompok pertama ini, pengayaan materi dilakukan oleh Dr Roni Nugraha, Ketua Departemen Teknologi Hasil Perairan (THP) IPB University.
Kelompok pertama ini membahas draf panduan pengelolaan lingkungan yang berkaitan dengan industri pengolahan hasil perikanan. Pengolahan tersebut mencakup pembekuan, penggaraman, pengasapan, hingga pengeringan produk perikanan seperti ikan, udang, dan biota laut ekonomis penting lainnya.
Sementara itu, kelompok kedua yang dipandu oleh Rita Mukhtar, SSi, MSi membahas draf panduan pengelolaan lingkungan yang berkaitan dengan peragian, fermentasi, pengawetan produk perikanan seperti ikan dan udang serta biota laut ekonomis penting lainnya.
Draf panduan pengelolaan lingkungan hidup kelompok kedua ini, diberi masukan dan diperkaya oleh Dr Bustami Ibrahim, yang juga dosen Departemen THP IPB University.
Prof Hefni Effendi, Ketua Departemen MSP IPB University, yang menjadi tuan rumah pembahasan draf panduan pengelolaan lingkungan industri pengolahan hasil perikanan, pada kesempatan ini menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada PSIKLH yang telah memberi kepercayaan kepada segenap dosen IPB University untuk memberikan masukan terhadap draf yang telah disusun oleh para peneliti PSIKLH ini.
Ada sejumlah rangkaian aktivitas yang ditempuh dalam penyusunan draf panduan ini. Tahap pertama melakukan diskusi dengan sektor pemangku industri perikanan yakni KKP, dilanjutkan dengan kunjungan kepada industri pengolahan hasil perikanan untuk mendapatkan gambaran nyata business process dari pengolahan produk perikanan.
“Selanjutnya dilakukan penyusunan draf panduan oleh para peneliti PSIKLH. Kemudian konsultasi dengan akademisi dalam hal ini akademisi dari IPB University. Kemudian akan dilakukan focus group discussion (FGD) dengan segenap pemangku kepentingan (stakeholders), uji terap, dan finalisasi draf panduan. Demikian gambaran makro tentang proses penyusunan panduan,” ulas Widhi. (*)