Solusi Mahasiswa KKNT Inovasi IPB University Bantu Petani Cihamerang Atasi Hama dan Penyakit
Dalam rangka kegiatan Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKNT) Inovasi, mahasiswa IPB menyelenggarakan kegiatan ‘Penyuluhan Hama dan Penyakit Tanaman’ di Kantor Desa Cihamerang, Kecamatan Kabandungan, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.
Kegiatan ini dilaksanakan dengan tujuan untuk memberikan solusi alternatif bagi para petani dalam menanggulangi permasalahan penyakit kuning (virus gemini) dan penyakit layu (cendawan Fusarium) yang menyerang komoditas cabai, tomat, kacang panjang, dan padi di Desa Cihamerang.
Dr Yunik Istikorini, dosen IPB University dari Fakultas Kehutanan dan Lingkungan (Fahutan) serta Asep Awaludin, Petugas Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan (P-OPT), turut hadir sebagai narasumber dalam acara tersebut. Keduanya memberikan penyuluhan mengenai pengenalan dan pengendalian hama serta penyakit pada tanaman hortikultura dan padi.
“Semoga kegiatan ini dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan para petani di Desa Cihamerang dalam mengatasi permasalahan tersebut,” ungkap
Ilham Fatkhy Alam, salah satu anggota tim KKNT Inovasi IPB University.
Selain itu, mahasiswa KKNT Inovasi IPB University juga memberikan pelatihan praktis dalam pembuatan pestisida nabati dan ekoenzim. Langkah ini diambil untuk mengurangi ketergantungan pada pestisida kimia yang tidak jarang menyebabkan resistensi hama dan meningkatkan residu kimia pada hasil panen.
“Diharapkan, penggunaan bahan-bahan alami ini dapat mengembalikan kesuburan tanah dan mendukung pertanian yang berkelanjutan di Desa Cihamerang,” tandasnya.
Sebagai upaya untuk meningkatkan akses informasi dan konsultasi bagi para petani, mahasiswa KKNT Inovasi turut mengenalkan aplikasi Digitani IPB kepada kelompok tani Desa Cihamerang. Kata Ilham, “Aplikasi ini memungkinkan para petani untuk berkonsultasi dengan para ahli terkait permasalahan pertanian yang mereka hadapi.”
Mahasiswa KKNT Inovasi IPB University telah berkontribusi secara aktif selama 40 hari di Desa Cihamerang, mulai dari 24 Juli hingga 5 Agustus 2024 ke depan. Ilham berharap, kegiatan ini tidak hanya meningkatkan keterampilan teknis petani, tetapi juga memberikan solusi berkelanjutan dalam menghadapi tantangan pertanian di masa mendatang. (*/Rz)