Tim PKM RSH IPB University Kaji Potensi Pengembangan Thalassotherapy untuk Healing Generasi Z
Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) telah menghantarkan tiga mahasiswa IPB University dari Departemen Manajemen Sumberdaya Perairan (MSP), Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) untuk melakukan riset bidang sosial humaniora (RSH) bertajuk ‘The Power of Healing Sea’.
Penelitian mahasiswa IPB University dilakukan untuk menganalisis persepsi dan preferensi gen z dalam memilih pantai sebagai tempat healing dan media thalassotherapy. Riset ini bertujuan untuk mengembangkan wisata pantai sebagai tempat healing serta menggali potensi wisata kesehatan di Indonesia.
“Luaran yang diharapkan dari riset ini adalah dilakukannya pengembangan dan dukungan lebih lanjut dari pemerintah untuk mempromosikan dan mengimplementasikan thalassotherapy sebagai daya tarik wisata kesehatan khususnya di wilayah pantai Indonesia,” ungkap Beauty Keren, ketua tim PKM RSH The Power of Healing Sea.
Bagi gen Z, konsep healing lebih dikenal sebagai cara mengatasi stres. Berdasarkan hasil Perceived Stress Scale (PSS), 90,6 persen responden dari 106 responden gen Z yang berdomisili di wilayah Jabodetabek sedang mengalami stres dengan tingkat sedang.
Generasi Z sangat tertarik dengan konsep healing dan thalassotherapy di pantai. Berdasarkan hasil riset, sebanyak 93,4 persen responden setuju bahwa melihat suasana pantai memberikan rasa tenang, dan 92,5 persen setuju bahwa mendengar suara ombak memberikan efek relaksasi yang signifikan.
Selain itu, 96,2 persen dari mereka setuju bahwa healing dengan thalassotherapy lebih bermanfaat, dan 80,2 persen akan menggunakan fasilitas thalassotherapy jika tersedia di pantai.
Melihat tingginya minat Gen Z terhadap thalassotherapy, tim PKM RSH IPB University Beauty Keren bersama mahasiswa lainnya, Amelia, Nada Ramadhani, dan Julia Eka Astarini, SPi, MSi sebagai dosen pendamping, melakukan in-depth interview dengan key person dari Direktorat Jasa Kelautan, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dan Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Disparekraf) Provinsi DKI Jakarta. Hal ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengelolaan wisata kesehatan berbasis thalassotherapy di pantai Indonesia saat ini.
“Mungkin ke depan apabila ada usulan pengembangan spesifik mengenai thalassotherapy maka bisa kita buat metode thalassotherapy kuno seperti Merewether Ocean Baths, Australia,“ ucap Khamid Baekhaki selaku Koordinator Tim Kerja Pemanfaatan Air Laut dan Biofarmakologi, Direktorat Jasa Kelautan, KKP.
Ia menambahkan bahwa saat ini metode thalassotherapy modern telah dikembangkan di Indonesia. Thalassotherapy modern adalah kombinasi material kimiawi dan biologi dari laut sebagai metode penyembuhan seperti garam spa atau obat-obatan dari bahan laut yang beberapa di antaranya sudah berada di bawah naungan KKP.
“Mungkin sesuai paparan riset tim The Power of Healing Sea, metode thalassotherapy ini bisa menjadi bahan kami selanjutnya untuk membuat paket wisata kesehatan,” ujar Ihsan Ramadhan selaku Staf Teknis Ahli Riset dan Pengembangan, Disparekraf Provinsi Jakarta. (*/Rz)