Mahasiswa KKNT Inovasi Gandeng ATP IPB University Rancang Desa Sentra Ubi

Mahasiswa KKNT Inovasi Gandeng ATP IPB University Rancang Desa Sentra Ubi

Mahasiswa KKNT Inovasi Gandeng ATP IPB University Rancang Desa Sentra Ubi
Student Insight

Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKNT) Inovasi bekerja sama dengan Agribusiness Technology Park (ATP) IPB University menyelenggarakan AgriWork: Workshop Teknik Budi Daya dan Pemasaran Ubi Jalar. Workshop ini terlaksana di Desa Sukajadi, Kecamatan Tamansari, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Kegiatan ini dihadiri tiga kelompok tani sasaran, yakni Harapan Maju 1, Tani Mukti, dan Bakti Mandiri Sukajadi. Kegiatan berisi pemaparan teknik budi daya tanaman ubi jalar serta pemasarannya. Edukasi ini untuk memperkuat keyakinan masyarakat, terutama petani, dengan pemaparan sistem kerja sama dan kemitraan yang disampaikan oleh Yudi Nurjamil selaku Kepala Produksi Petani Mitra ATP IPB University.

Ilham Tyas, perwakilan mahasiswa KKNT Inovasi sekaligus penanggung jawab program mengatakan, kegiatan ini diinisiasi karena besarnya potensi pertanian di Desa Sukajadi yang belum dioptimalkan. Padahal, hampir 60 persen lahan desa merupakan area pertanian.

Hal ini dikuatkan oleh pernyataan Ketua Gapoktan Saluyu, Altayani. ”Petani di sini kurang memperhatikan aspek teknik budi daya. Kebanyakan mengikuti tanaman yang sedang ramai yang pada akhirnya tidak maksimal. Selain itu, petani sangat bergantung dengan tengkulak dalam menjual produknya. Apalagi ketika harga anjlok, petani merugi. Akibatnya, banyak warga sini yang kurang sejahtera,” ungkapnya.

Permasalahan dan potensi tersebut, kata Ilham, menjadi alasan utama mahasiswa KKNT Inovasi merancang kegiatan AgriWork dengan mengandeng ATP IPB University.

”ATP IPB University yang bergerak di bidang bisnis dan pengabdian, merasa senang dapat bekerja sama dengan mahasiswa dalam menyelesaikan masalah pertanian di desa dengan meningkatkan kesejahteraan dan pemahaman terkait pertanian,” tegas Yudi.

Ia mengurai, ATP IPB University berperan sebagai perusahaan yang mendampingi petani dari hulu hingga hilir, dari benih/bibit hingga pemasaran. Yudi juga menjelaskan, “Demand ubi di pasarnya ATP sangat tinggi dan belum tercukupi. Permintaan ubi ungu dan cilembu mencapai 1-2 ton per minggu, sedangkan ubi orange 10 ton per hari.

Dengan kepastian pasar, Yudi menjelaskan, hal itu dapat menjamin hasil produksi petani akan terjual dengan harga flat yaitu 4.000-6.000 rupiah per kilo. Sistem yang dipakai juga timbang bayar, artinya setelah ditimbang langsung dibayar, tidak ada grading asalkan tidak lanas (rusak). Hal ini membuat petani tertarik karena dapat kepastian harga dan pasar yang stabil.

“Hasil pertemuan ini yang akan menjadi rancangan dasar dalam mencapai Desa Sukajadi sebagai Desa Sentra Ubi. Kegiatan selanjutnya yaitu survei lahan dan persiapan tanam oleh petani yang didampingi oleh ATP IPB University dan mahasiswa KKNT Inovasi,” ujar Ilham.

Ilham mengatakan, ”Harapannya dengan kehadiran kami di sini sedikit membantu menyelesaikan permasalahan, terutama pertanian karena mata pencaharian utama di Desa Sukajadi sekitar 70,8 persen sebagai petani. Dengan demikian, dapat meningkatkan hasil produksi pertanian yang linier dan meningkatnya kesejahteraan masyarakat Desa Sukajadi.” (*/Rz)