WREP Action: Cara Tim PKM IPB University Perkuat Identitas Gender Anak, Cegah Penyimpangan Seksual Sejak Dini

WREP Action: Cara Tim PKM IPB University Perkuat Identitas Gender Anak, Cegah Penyimpangan Seksual Sejak Dini

WREP Action Cara Tim PKM IPB University Perkuat Identitas Gender Anak, Cegah Penyimpangan Seksual Sejak Dini
Student Insight

Tim PKM PM IPB University berhasil memberikan alternatif solusi pencegahan penyimpangan seksual sejak dini dengan memperkuat identitas gender anak. Langkah tersebut ditempuh dengan menginisiasi program bertajuk WREP Action yang dilakukan di Panti Asuhan Mizan Amanah.

Tim mahasiswa IPB University tersebut dipimpin oleh Alfiah Azqy Ritonga, dengan beranggotakan Rahma Azzahra, Aida Kamilah Syahidah, dan Alifah Nur Hasanah serta dosen pembimbing Dr Anggraini Sukmawati.

“Tingginya angka penyimpangan seksual yang terjadi masih menjadi urgensi permasalahan di Indonesia. Krisis identitas gender anak serta kurangnya edukasi gender di lingkungan masyarakat, terutama di lingkungan panti merupakan salah satu faktor penting penyebab hal tersebut,” papar Alfiah.

Mengutip pernyataan Gill Helden, Alfiah menyebutkan bahwa proses pembentukan identitas anak memerlukan peran orang tua sebagai role model gender mereka. Sedangkan, anak-anak yang berada di panti asuhan kurang mendapatkan peran orang tua yang seharusnya.

Untuk itu, ia mengatakan, “Tim PKM-PM IPB University merancang program ini guna memberikan solusi alternatif bagi anak-anak panti yang tidak mendapatkan peran orang tua dalam membentuk identitas gender mereka.”

Dengan bermitra bersama Panti Asuhan Mizan Amanah, program ini bertujuan agar anak-anak panti mendapatkan edukasi dan pengetahuan gender yang meliputi pemahaman biologis, stereotype, serta cara mencegah penyimpangan seksual yang terjadi.

Melalui tiga subprogram utama yang dirancang, yaitu Watch in Animation, Read with Team, serta Practice in Games, 15 anak Panti Asuhan Mizan Amanah secara aktif mengikuti program dikemas dalam berbagai kegiatan pembelajaran yang menyenangkan. Mulai dari menonton video animasi, membaca buku cerita WREP Action, bermain dengan berbagai permainan edukasi, hingga keterampilan berbicara dan mengutarakan pendapatnya.

“Momen paling menyenangkan adalah ketika mereka berkeliling kampus IPB University untuk melihat kehidupan di lingkungan kampus, melihat berbagai binatang di Equestrian Park di Sekolah Kedokteran Hewan dan Biomedis (SKHB), hingga membuat cap tangan di kanvas menggunakan cat acrylic. Sirat kebahagiaan tidak lepas dari mata anak-anak, ibu panti, juga mahasiswa tim WREP Action,” ungkapnya.

“Anak-anak panti Asuhan Mizan Amanah sangat excited mengikuti berbagai kegiatan kami, terutama saat mereka berkeliling IPB University, mengunjungi dan melihat berbagai binatang di Equestrian Park, di sana mereka melihat representasi gender dalam kehidupan nyata,” imbuh dia.

Menurutnya, program WREP Action yang diterapkan di Panti Asuhan Mizan Amanah telah membawa perubahan positif dalam meningkatkan pemahaman gender anak-anak serta pemahaman tentang bagaimana mencegah penyimpangan seksual sejak dini.

“Dalam lingkungan panti yang kurang mendapatkan peran orang tua sepenuhnya, program ini membuktikan bahwa anak-anak panti sangat perlu mendapatkan edukasi gender,” kata dia.

Edukasi ini, Alfiah melanjutkan, penting untuk memahamkan anak-anak terkait peran dan identitas gender yang seharusnya, guna menjadi bekal untuk mencegah segala kemungkinan penyimpangan seksual yang terjadi di masa depan. “Mari, kita selamatkan masa depan anak bangsa, untuk Indonesia yang lebih baik,” ajak Alfiah. (*/Rz)