Hadiri Kuliah Umum di IPB University, Dua Profesor Stanford University Bicara Soal Blue Food

Hadiri Kuliah Umum di IPB University, Dua Profesor Stanford University Bicara Soal Blue Food

Hadiri Kuliah Umum di IPB University, Dua Profesor Stanford University Bicara Soal Blue Food
Berita

Dua profesor dari Stanford University, Amerika Serikat menghadiri kuliah umum di IPB University. Mereka adalah Prof Jim Leape dan Prof David Cohen. Keduanya hadir untuk mengisi kuliah umum bertajuk ‘Blue Food Assessment and Policy Transformation in Indonesia: Insights from Global Perspective’.

Blue food sendiri merujuk pada hasil pangan yang berasal dari perairan, baik air tawar maupun laut. Selaras dengan tajuk kuliah umum, Prof Jim merupakan ahli di bidang Blue Food Assessment. Adapun Prof David adalah seorang ahli di bidang hukum dan hak asasi manusia (HAM).

Dalam presentasinya, Prof Jim mengatakan, “Blue Food adalah jalan pintas menuju keberlanjutan pangan. Hal ini dikarenakan banyaknya spesies di perairan yang bisa dijadikan pangan.” Selain sektor perikanan, ada sektor lain seperti udang, cumi, dan lainnya yang bisa menjadi alternatif bahan pangan.

Di sisi lain, ia menyoroti pencemaran perairan yang banyak terjadi hari ini. Sebab, kondisi tersebut bisa menjadi sesuatu serius yang bisa mempengaruhi manusia. Bahkan, menurutnya kepunahan spesies mungkin dihadapi akibat pencemaran yang terjadi.

“Blue food yang tercemar adalah salah satu masalah yang dihadapi baru-baru ini. Pencemaran perairan menjadi ‘pekerjaan rumah’ bagi setiap orang. Kesadaran pribadi tentu dibutuhkan agar pencemaran tidak semakin parah. Dampaknya akan berpengaruh terhadap kesehatan manusia yang mengonsumsinya,” paparnya.

Selanjutnya, Prof David menjelaskan pentingnya peran manusia dalam mengelola ‘pangan biru’. Menurut dia, keberlanjutan akan berpengaruh pada ekonomi di masa depan. Hal inilah yang akan menyadarkan bahwa pangan biru ini akan semakin penting di masa depan.

“Blue food bisa menjadi jawaban bahwa pangan tidak hanya bergantung pada hasil yang ada di daratan. Selain itu, pangan biru bisa membuka banyak lapangan pekerjaan baru yang tentunya berpengaruh pada ekonomi masyarakat pesisir,” ungkapnya. (Frans/Rz)