KKN di Desa Mojorembun, Mahasiswa IPB University Suguhkan Program Pemetaan Lahan Pertanian
Mahasiswa IPB University memulai program Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKNT) Inovasi di Desa Mojorembun, Kecamatan Rejoso, Nganjuk, Jawa Timur. Salah satu program unggulan yang dilaksanakan adalah pemetaan wilayah pertanian.
Program ini bertujuan memberikan acuan kepada pemerintah desa mengenai potensi pertanian di wilayah tersebut. Pemetaan dilakukan secara partisipatif bersama masyarakat dengan menggunakan aplikasi QGIS, Appsheet, dan OpenOffice.
Metode pelaksanaan program berfokus pada tiga hal. Pertama, penentuan area pertanian dengan mengidentifikasi area pertanian yang akan dipetakan. Kedua, pengambilan data partisipatif oleh kelompok tani setempat, mencakup luas lahan, produktivitas, pemilik lahan, dan kebutuhan ekonomi. Ketiga, yaitu pemetaan digital.
Dalam acara penyambutan mahasiswa KKNT Inovasi IPB University di Pendopo KRT Sosrokoesoemo, Sri Handoko Taruna selaku Penjabat (Pj) Bupati Kabupaten Nganjuk menekankan pentingnya kolaborasi antara akademisi dan masyarakat untuk mencapai tujuan bersama dalam meningkatkan kesejahteraan petani.
“Kolaborasi ini adalah langkah nyata untuk membangun desa secara berkelanjutan dengan memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi,” kata Sri Handoko.
Acara ini juga dihadiri oleh Prof Y Aris Purwanto selaku Penanggung Jawab KKNT Inovasi IPB University. Dalam sambutannya, ia menyampaikan pentingnya program ini untuk membantu desa-desa dalam memetakan potensi pertanian mereka. Nantinya, hasil pemetaan ini dapat digunakan untuk perencanaan dan pengembangan lebih lanjut.
“Program ini tidak hanya memberikan manfaat langsung kepada petani, tetapi juga membuka peluang bagi pemerintah desa untuk merencanakan pembangunan yang lebih tepat sasaran,” ujar Prof Aris.
Selain di Desa Mojorembun, mahasiswa KKNT Inovasi IPB University di Kecamatan Rejoso, Kabupaten Nganjuk ditempatkan di Desa Sukorejo, Desa Sidokare, Desa Mlorah, dan Desa Ngangkatan. Program ini melibatkan 40 mahasiswa yang akan bertugas selama 40 hari dengan tujuan utama membantu masyarakat, khususnya dalam bidang pertanian.
Dengan semangat kebersamaan dan sinergi, program pemetaan lahan pertanian ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat Desa Mojorembun dan menjadi contoh bagi desa-desa lainnya di Kabupaten Nganjuk. (*/Rz)