LRI i-MAR IPB University Pimpin Launching Archipelagic Sciences of Indonesia
Lembaga Riset Internasional Kemaritiman, Kelautan dan Perikanan (LRI i-MAR) IPB University memimpin launching Archipelagic Sciences of Indonesia (ASIA) dalam pembukaan gelaran 19th Islands of World Conference yang diselenggarakan di Universitas Mataram (Unram), Lombok, Nusa Tenggara Barat (25/6).
Kegiatan yang diinisiasi oleh i-MAR ini diselenggarakan secara kolaboratif antara Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir dan Lautan (PKSPL) IPB University, Universitas Mataram, Archipelagic and Islands States Forum (AIS), dan International Small Islands Studies Association (ISISA).
Kegiatan ini juga didukung penuh oleh International Collaboration Office (ICO) IPB University, Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Kementerian PPN/Bappenas, PT Amman Mineral Nusa Tenggara, Rekam Nusantara Foundation, dan Climateworks Centre.
Dalam pengantar launching ASIA, Kepala i-MAR IPB University, Prof Luky Adrianto menegaskan, “Indonesia memiliki DNA sebagai negara kepulauan yang membutuhkan kajian transdisiplin mengenai tata kelola dan pemanfaatan keberlanjutan. Mulai dari aspek land system, sistem perairan hingga circle yang lebih luas yakni sebagai archipelagic system thinking. Apa yang dilingkupi dalam studi transdisiplin ini dicanangkan sebagai Archipelagic Science of Indonesia.”
Hadir dalam pertemuan ini, Rektor IPB University, Prof Arif Satria yang turut mendukung penuh seluruh rangkaian acara 19th Islands of World Conference.
“Suatu kehormatan untuk menjadi tuan rumah pertemuan ini, di mana pemikiran dari seluruh dunia berkumpul untuk membahas isu-isu kritis yang dihadapi masyarakat pulau. Konferensi ini berfungsi sebagai mercusuar kolaborasi, mendorong dialog dan inovasi untuk mengatasi tantangan dan peluang unik yang ada di kepulauan,” ujarnya.
Prof Bambang Hari Kusumo, Rektor Universitas Mataram menyambut hangat dan mengatakan, sebagai universitas tuan rumah, pihaknya merasa mendapat kehormatan untuk memfasilitasi dialog penting ini di antara para akademisi, pembuat kebijakan, praktisi, dan pemangku kepentingan dari seluruh dunia.
“Konferensi ini merupakan bukti komitmen kolektif untuk mengatasi berbagai tantangan yang dihadapi masyarakat kepulauan dan memanfaatkan peluang besar yang ditawarkan,” tambah Prof Bambang.
Archipelagic Sciences of Indonesia diluncurkan secara kolaboratif oleh sejumlah perwakilan dari IPB University, Universita Pattimura, Universitas Maritim Raja Ali Haji, Universitas Mataram di hadapan tak kurang dari 500 undangan dari 28 negara bersamaan dengan agenda pembukaan konferensi.
Acara ini dibuka secara resmi oleh Direktur Jenderal Pengelolaan Ruang Laut KKP, Drs Victor Gustaaf Manoppo MH. Launching ASIA juga disaksikan oleh President of ISISA, Prof Laurie Brinklow dari University of Prince Edward Islands (UPEI), Canada; seluruh executive committee ISISA; Kepala PKSPL IPB University, Prof Yonvitner; dan sivitas akademika IPB University dan Unram.
Launching kemudian diikuti konferensi selama lima hari yang mendiskusikan riset terkini tentang perubahan iklim, ekonomi biru, tata kelola pulau kecil, serta budaya pulau dan kepulauan. (DY/Rz)