Departemen Gizi Masyarakat IPB University Gelar Workshop, Rumuskan Rekomendasi Kebijakan Pencegahan Food Waste
Departemen Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia (Fema) IPB University sukses menggelar Workshop on Food Waste di IPB International Convention Center, Bogor. Workshop ini membahas strategi pencegahan food waste berdasarkan rekomendasi dari berbagai sektor, yaitu akademisi, pemerintahan, dan swasta.
Workshop diselenggarakan sebagai langkah awal perumusan policy brief untuk pencegahan food waste di Indonesia. Kegiatan ini didukung oleh Lembaga Riset Internasional (LRI) Pangan Gizi dan Kesehatan IPB University dan Program Hibah Pusat Unggulan Antar Perguruan Tinggi (PUAPT) tahun 2024.
Dr Sofyan Sjaf, Dekan Fema IPB University dalam pembukaan acara mengatakan bahwa persoalan pangan tidak bisa diselesaikan dari satu perspektif saja, tetapi harus kompleks dan komprehensif dari beberapa sisi keilmuan.
“Ini merupakan satu tema yang sangat strategis dan paradoks. Di satu sisi kita kekurangan pangan tapi di sisi lain kita membuang-buang pangan dan memberikan banyak dampak yang dihasilkan seperti perubahan iklim,” ungkapnya.
Dalam workshop tersebut, Dr Nyoto Suwignyo selaku Deputi II Bidang Kerawanan Pangan dan Gizi, Badan Pangan Nasional mengungkapkan bahwa pihaknya mendapatkan mandat untuk merumuskan kebijakan nasional terkait pengaturan food loss and waste. Untuk itu, dalam perumusannya, diperlukan masukan berbagai pihak.
“Setelah kami mendalami mandat tadi, kami harus banyak bertemu dengan para pakar, akademisi, para penggiat, masyarakat, hingga rumah tangga yang semuanya harus kita ajak bersama-sama untuk berpikir dalam merumuskan kebijakan ini. Oleh karena itu, saya berharap policy brief sebagai output dari kegiatan ini dapat terselesaikan secepatnya,” ungkapnya.
Dalam workshop, dilakukan juga focus group discussion (FDG) yang bertujuan untuk memberikan wadah kepada perguruan tinggi, pemerintah, dan sektor swasta (hotel, restoran, katering serta organisasi nirlaba) untuk merumuskan plan of action (PoA) pencegahan food waste di masing-masing sektor.
Hasil dari perumusan PoA tersebut, selanjutnya akan menjadi dasar bagi Divisi IV Ketahanan Pangan dan Gizi, Departemen Gizi Masyarakat IPB University untuk merumuskan policy brief pencegahan food waste di Indonesia.
Workshop ini berhasil mengundang dan menghadirkan 50 perwakilan dari berbagai sektor, antara lain 18 perwakilan instansi pemerintahan, baik pemerintah pusat maupun daerah; 20 perwakilan perguruan tinggi; dan 12 perwakilan sektor swasta.
“Kegiatan workshop ini sangat menarik dan komprehensif. Semoga tindak lanjut kegiatan ini dapat berjalan dengan baik, dan menjadi langkah maju kita untuk menangani food waste yang saat ini menjadi masalah di Indonesia,” ungkap Khoirul Anwar, SGz, MSi, salah satu perwakilan dari perguruan tinggi.
Workshop ini diakhiri dengan pembentukan forum koordinasi food waste lintas sektor meliputi sektor pemerintahan, perguruan tinggi, dan swasta. Forum tersebut diharapkan bisa memfasilitasi pembahasan yang berkelanjutan terkait dengan upaya pencegahan food waste di Indonesia. (*/Rz)