Pakar IPB University Berbagi Pengalaman Penggunaan eDNA untuk Monitoring Kesehatan MPA Indonesia

Pakar IPB University Berbagi Pengalaman Penggunaan eDNA untuk Monitoring Kesehatan MPA Indonesia

Pakar IPB University Berbagi Pengalaman Penggunaan eDNA untuk Monitoring Kesehatan MPA Indonesia
Berita

Dr Beginer Subhan, Pakar IPB University dari Departemen Ilmu Kelautan (ITK), Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) menjadi pembicara pada Konferensi International Asian Society of Ichthyologists (ASIIC) 2024 di Penang, Malaysia. ASIIC didedikasikan untuk memajukan studi tentang ikan di Asia. Tahun ini, forum para ilmuwan iktiologis ini dihadiri oleh 183 peserta dari 14 negara.

Dalam forum ini, Dr Begin memaparkan keahliannya di bidang DNA Metabarcoding, sebuah metode inovatif untuk memantau keanekaragaman hayati di lingkungan laut. Ia membagikan pengalamannya dalam menggunakan environmental DNA (eDNA) untuk memantau kesehatan Marine Protected Area (MPA) di Indonesia.

“Pemerintah Indonesia perlu mendorong penggunaan teknologi eDNA sebagai metode dalam pemantauan biodiversitas di Kawasan Konservasi Laut (KKL) guna mengatasi tantangan logistik di wilayah yang luas dan beragam,” ujar pakar karang IPB University tersebut.

Dr Begin melanjutkan, investasi dalam pengembangan database eDNA nasional yang mencakup sekuens referensi spesies laut Indonesia, pelatihan dan sertifikasi bagi para pemantau eDNA sangat krusial untuk memastikan kualitas data yang konsisten.

Monitoring dengan eDNA dapat dilakukan secara rutin dan berkelanjutan di seluruh KKL untuk mengumpulkan data yang akurat. Monitoring tersebut turut mendukung pengamatan tren jangka panjang dalam keanekaragaman hayati laut.

Selain itu, dukungan untuk penelitian lanjutan dalam identifikasi spesies baru dan pemahaman yang lebih dalam tentang ekologi laut Indonesia melalui teknologi eDNA juga perlu diberikan.

“Dengan mengimplementasikan rekomendasi ini, Indonesia dapat memperkuat upaya pelestarian keanekaragaman hayati lautnya secara efektif dan efisien, menjaga keberlanjutan ekosistem laut yang kaya dan unik di negara ini,” jelas Dr Begin.

Kehadiran IPB University di ASIIC 2024 tidak hanya diwakili oleh Dr Begin. Delapan delegasi IPB University lainnya turut berpartisipasi sebagai presenter oral, yaitu Dr Hefni Effendi; Prof Niken TM Pratiwi; Nadya Cakasana, SKel, MSi; Fajar Maulana, SPi, MSi; Prita A Permatasari; serta Mita Aprilia dan Christopher Halashon Tambunan (mahasiswa S2).

Konferensi ASIIC diadakan setiap tahun. ASICC 2024 bertemakan “Exploring Species Diversity and Resilience of Asian Fishes in a Changing Environment”.

Keterlibatan IPB University sebagai co-host dalam ASIIC 2024, menunjukkan komitmennya dalam bidang iktiologi, khususnya dalam mendukung Sustainable Development Goals (SDGs) 14. Konferensi ini menjadi platform strategis untuk memperluas kerja sama dengan para peneliti dan akademisi di bidang iktiologi dari berbagai negara. (*/Rz)