Mahasiswa IPB University Siap Ikuti Program MSIB Jelajah Hutan Masa Depan Perhutanan Sosial

Mahasiswa IPB University Siap Ikuti Program MSIB Jelajah Hutan Masa Depan Perhutanan Sosial

Mahasiswa IPB University Siap Ikuti Program MSIB Jelajah Hutan Masa Depan Perhutanan Sosial
Student Insight

Mahasiswa IPB University mengikuti Sosialisasi Program Magang Jalan Mapan (Jelajah Hutan Masa Depan) Perhutanan Sosial. Sosialisasi bertempat di Auditorium Sylva Pertamina, Fakultas Kehutanan dan Lingkungan (Fahutan), Kampus IPB Dramaga.

Jalan Mapan Perhutanan Sosial merupakan salah satu program Magang dan Studi Independen Bersertifikat (MSIB) yang ditawarkan oleh Direktorat Kemitraan Lingkungan, Direktorat Jenderal Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan (PSKL), Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).

Dalam sosialisasi tersebut, Dra Desi Florita Syahril, Koordinator MSIB Perhutanan Sosial menjelaskan, program ini merupakan upaya untuk memperkenalkan mahasiswa pada pentingnya pelestarian hutan dan pemberdayaan masyarakat. Hutan dianggap sebagai anugerah Tuhan yang harus dilestarikan untuk generasi mendatang.

“Program ini tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan kesadaran mahasiswa terkait pentingnya pelestarian hutan, tetapi juga memberikan mereka pengalaman langsung dalam mendukung pemberdayaan masyarakat lokal melalui kegiatan magang”, ucapnya.

Sementara itu, Dra Jo Kumala Dewi, MSc selaku Direktur Kemitraan Lingkungan KLHK menyatakan bahwa program magang ini akan melibatkan sebanyak 1.000 mahasiswa (400 mahasiswa fakultas kehutanan dan 600 orang sisanya dari fakultas non kehutanan).

Nantinya, mereka akan ditempatkan di lokasi perhutanan sosial yang tersebar di 19 provinsi di Indonesia. Para peserta akan ditempatkan di berbagai wilayah di Indonesia untuk belajar tentang keberlanjutan hutan, mengidentifikasi potensi lingkungan, dan memfasilitasi pengembangan usaha lokal.

Ketua Departemen Manajemen Hutan IPB University, Dr Soni Trison mengungkapkan, program magang ini juga mencakup aspek pengembangan kapasitas, termasuk pembelajaran teknis dan nonteknis, serta persiapan untuk menghadapi tantangan di lapangan.

“Dengan demikian, melalui program ini, diharapkan para peserta dapat mengintegrasikan ilmu yang didapat dari kampus dengan pengalaman langsung dalam mendukung kelestarian hutan dan kesejahteraan masyarakat setempat,” imbuhnya. (*/Rz)