IPB University Mendapat Pendanaan Proposal Penelitian BIMA Terbanyak Tahun 2024

IPB University Mendapat Pendanaan Proposal Penelitian BIMA Terbanyak Tahun 2024

IPB University Mendapat Pendanaan Proposal Penelitian BIMA Terbanyak Tahun 2024
Berita

IPB University mendapat pendanaan proposal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (BIMA) terbanyak pada tahun 2024 yang didanai oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemdikbud Ristek). Jumlah proposal dari IPB University yang didanai sebanyak 372, disusul oleh Universitas Gadjah Mada sebanyak 286 dan Universitas Andalas 245.

Prof Sugeng Heri Suseno, Direktur Riset dan Inovasi IPB University menyampaikan unggulnya IPB University dalam raihan pendanaan proposal penelitian karena adanya ekosistem riset yang sudah terbentuk. Ia menerangkan, beberapa kebijakan yang ada di IPB University diantaranya adanya kebijakan riset untuk dosen muda, riset fundamental, riset kolaborasi internasional dan nasional.

Selain itu, Prof Sugeng menyampaikan bahwa sosialisasi penelitian BIMA juga sangat masif ke Fakultas dan Sekolah. “Kami juga memberikan pendampingan dan layanan konsultasi BIMA bagi para dosen dan peneliti. Tidak hanya itu, kami juga melakukan pengecekan detail terhadap proposal yang diajukan” ujarnya..

Lebih lanjut Prof Sugeng menambahkan IPB University unggul dalam semua skema riset seperti pada skema penelitian fundamental, penelitian disertasi doktor, penelitian tesis magister, dan penelitian terapan kecuali Pendidikan Magister menuju Doktor Sarjana Unggul (PMDSU). Ia berharap semoga dengan capaian proposal yang banyak didanai ini dapat memberikan dampak dan kontribusi inovasi untuk bangsa.

Sebelumnya, IPB University mengajukan jumlah proposal sebanyak 634 dan lolos seleksi administrasi sebanyak 400 dan akhirnya yang lolos substansi ada 372.

Penelitian BIMA Tahun 2024 yang didanai oleh Kemdikbud Ristek merupakan Pendanaan untuk satu tahun sesuai kebijakan dari Direktorat Riset dan Pengabdian pada Masyarakat – Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti).

“Semua skema tidak ada yang multiyears. Tetapi jika peneliti dapat menghasilkan luaran seperti yang dijanjikan di proposal maka akan bisa melanjut di tahun berikutnya,” ucapnya.