Pedagang Wajib Tahu, Ini Tips Tingkatkan Harga Jual Kurban dari Pakar IPB University

Pedagang Wajib Tahu, Ini Tips Tingkatkan Harga Jual Kurban dari Pakar IPB University

Pedagang Wajib Tahu, Ini Tips Tingkatkan Harga Jual Kurban dari Pakar IPB University
Riset

Tidak lama lagi umat muslim akan merayakan Iduladha. Kementerian Agama RI menetapkan Iduladha tahun ini jatuh pada hari Senin, 17 Juni 2024. Meski begitu, saat ini para pedagang/peternak sudah mulai ramai menjajakan hewan kurban mereka.

Kepada para peternak/pedagang hewan kurban, Dr Lilis Khotijah, Pakar Peternakan IPB University memberikan sejumlah tips agar hewan kurban bisa berkualitas sehingga dapat meningkatkan harga jualnya.

Ia mengingatkan para peternak kurban untuk memastikan kualitas ternak kurban tetap terjaga. “Peternak harus mengetahui persyaratan usia ternak kurban sesuai dengan syariat Islam, seperti domba dan kambing yang minimal berusia 1 tahun dan sapi yang minimal berusia sekitar 2 tahun. Ternak yang akan dijual juga harus memenuhi standar aman, sehat, utuh, dan halal (ASUH),” jelas Dr Lilis.

Selain itu, kata dia, peternak juga perlu memahami permintaan pasar terhadap hewan kurban di wilayah tertentu. Dengan begitu, mereka dapat menyesuaikan ternak yang dijual sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

Dr Lilis mengatakan, peternak juga perlu mempertimbangkan asal usul bakalan ternak. Faktor ini berpengaruh pada biaya pemeliharaan sebelum ternak dijual. “Ternak bakalan yang didatangkan dari luar daerah perlu melalui proses conditioning, yaitu fase adaptasi ternak terhadap lingkungan baru, termasuk dalam hal pemberian pakan dan suhu lingkungan,” jelasnya.

Jarak waktu antara pembelian bakalan dan masa penjualan ternak kurban juga mempengaruhi harga jual. Dosen Fakultas Peternakan IPB University ini menyarankan untuk membeli ternak jauh-jauh hari sebelum penjualan, agar keuntungan yang diperoleh lebih maksimal. Membeli bakalan ternak terlalu dekat dengan masa penjualan dapat mengurangi keuntungan peternak.

Selama masa pemeliharaan, peternak dianjurkan untuk memperhatikan kesehatan ternak dan lingkungannya, di antaranya memberikan obat cacing dan vitamin guna menjaga kesehatan ternak sebelum dijual.

“Pada bulan pertama pemeliharaan, pakan hijauan dapat diberikan. Namun, untuk meningkatkan kualitas fisik ternak, pemberian pakan berkualitas penting dilakukan seperti menambah pakan sumber energi berupa konsentrat dan vitamin guna meningkatkan performa ternak. Penambahan pakan dilakukan secara bertahap dengan meningkatkan rasio konsentrat ini baik disarankan saat satu atau dua bulan sebelum masa penjualan,” ujar Dr Lilis.

Terkait pemeliharaan kesehatan ternak bakalan, ia menyarankan agar bulu domba dicukur, ternak dimandikan, dan kukunya dipotong secara rutin untuk menjaga kebersihan. Selain itu, penting untuk dilampirkannya Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH) sebagai bukti bahwa hewan ternak yang dijual memang sehat, hal ini juga berpengaruh terhadap harga jualnya.

Dr Lilis Khotijah juga menyarankan para peternak pemula untuk memulai dengan ternak ruminansia kecil seperti kambing dan domba. Peternak pemula dapat memulai dengan skala kecil sambil mempelajari manajemen pemeliharaan, pengelolaan kesehatan, pemberian pakan, pengelolaan kandang ternak dan teknik pemasaran.

“Jangan dulu fokus pada keuntungan sebesar-besarnya, tetapi lebih pada keberlanjutan usaha ternak,” pesannya. (Rani/Rz)