Perkuat Kerja Sama, Program Studi Magister KMP IPB University Kunjungi UCTC Universiti Putra Malaysia
Untuk meningkatkan wawasan mengenai penyuluhan pembangunan di negara kawasan Asia Tenggara Program Magister Komunikasi Pembangunan Pertanian dan Pedesaan (KMP), Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia (Fema) IPB university menyelenggarakan kunjungan ke Malaysia pada 16-18/5.
Kunjungan diikuti oleh tujuh orang Mahasiswa dan satu orang Dosen yaitu Dr Siti Amanah. Kegiatan diawali dengan kunjungan ke Kedutaan Besar Indonesia di Kuala Lumpur. Mahasiswa memperoleh informasi mengenai berbagai program pendidikan yang sangat inovatif untuk Masyarakat Indonesia di Malaysia.
Mereka berkesempatan untuk berkunjung ke University Community Transformation Center Universiti Putra Malaysia (UCTC UPM), Selangor. Pada kesempatan tersebut juga Dr Siti Amanah menyampaikan Kuliah Umum mengenai Partnership in Agricultural Extension and Advisory Service in Indonesia. Kuliah umum tersebut terselenggara berkat kerjasama UCTC UPM, Fakulti Pertanian UPM, IPB University, didukung Malaysia Forum for Rural Advisory Services Network (MFRASN) dan beberapa Lembaga di Malaysia yang terkait dengan Riset dan Penyuluhan.
Dr Siti Amanah menyampaikan bahwa kemitraan, partisipasi dan sinergi multi pihak merupakan salah satu kunci keberhasilan mencapai tujuan penyuluhan pembangunan. “Melalui pendekatan partisipatif, setiap aktivitas pembangunan akan tumbuh dari inisiatif masyarakat, “ katanya.
Tak hanya itu, menurutnya, agen pembangunan atau penyuluh pun harus dapat membangun kolaborasi dengan berbagai pihak untuk dapat mendukung gagasan yang diberikan oleh masyarakat. Hal ini sejalan dengan apa yang dilakukan oleh UCTC dalam kaitannya dengan melakukan transformasi masyarakat.
“Dalam transformasi masyarakat di berbagai bidang seperti pengembangan masyarakat dan pengembangan pertanian, UCTC menggunakan pendekatan bottom-up dengan mengoptimalkan sumber daya fisik maupun intelektualitas yang dimiliki oleh UPM,” jelasnya.
Berkaitan dengan topik tersebut, perwakilan mahasiswa Program Magister KMP, Wulan Ali Rahmin berkesempatan berbagi pengalaman dalam mendampingi masyarakat di Kendari, Sulawesi Tenggara dalam mengembangkan potensi lokal secara berkelanjutan melalui pemanfaatan serabut kelapa.
“Inovasi yang dikembangkan ini bermula dari ide untuk menangani sampah sabut kelapa. Selama ini kelapa hanya diambil isinya dan sabut kelapa belum didayagunakan, padahal sabut kelapa dapat dimanfaatkan menjadi cocopot,” jelas Wulan.
Ia mengatakan, pengolahan sabut kelapa yang dilakukan secara partisipatif itu, ternyata memberikan manfaat ekonomi dan dapat mengurangi limbah. Dapat dikatakan pemanfaatan sabut kelapa menjadi cocopot mendukung pencapaian tujuan Pembangunan berkelanjutan. (ksvt/Lp)