Pakar Kimia Analitik IPB University Sampaikan Perkembangan Terkini Perangkat Analisis Komponen Kimia untuk Hasil Lebih Akurat
Saat ini, kimia analitik telah banyak memanfaatkan perkembangan teknologi dan pengetahuan yang terus berkembang, baik dari keilmuan kimia maupun dari disiplin ilmu lainnya. Kimia analitik telah memberikan kontribusi yang luar biasa dalam dunia ilmiah saat ini, misalnya dalam bidang material, nanoteknologi, sains omik, dan lebih khususnya dalam ilmu biologi, biokimia, biomedis, bioteknologi dan lainnya dalam kerangka analisis komponen kimia.
Dalam kimia analitik, terdapat beberapa bidang ilmu, salah satunya pemisahan analitik. Pemisahan analitik yang umum diketahui seperti ekstraksi dan kromatografi, digunakan untuk memisahkan komponen-komponen individu dalam suatu sampel yang kemudian dianalisis secara individual tanpa gangguan dari komponen kimia lainnya.
Prof Mohamad Rafi, Pakar Kimia Analitik IPB University memaparkan perkembangan terkini perangkat analisis komponen kimia untuk hasil lebih akurat. Beberapa metode ekstraksi nonkonvensional yang dikembangkan seperti ekstraksi ultrasonikasi, mikrogelombang, mikroekstraksi fase padat telah banyak diaplikasikan untuk preparasi sampel dalam bidang kimia, farmasi, makanan, pertanian, kesehatan, lingkungan, maupun obat herbal.
Hal tersebut ia ungkap dalam Konferensi Pers Pra Orasi Ilmiah Guru Besar IPB University, Rabu (22/5) dengan judul materi “Perkembangan Terkini Pemisahan Analitik Sebagai Perangkat Analisis Komponen Kimia”.
“Salah satu penelitian kami adalah ekstraksi senyawa golongan fenolik dan flavonoid dari daun salam (Syzygium polyanthum) dengan bantuan desain eksperimen untuk menemukan kondisi optimum ekstraksinya. Senyawa kimia dari bahan alam diekstraksi untuk memperoleh komponen kimia target maupun keseluruhannya,” ungkapnya.
Untuk memperoleh komponen kimia yang murni, ia menyebutkan, perlu adanya pemisahan lebih lanjut. Saat ini, kromatografi merupakan metode pemisahan paling efektif dan efisien dalam memperoleh senyawa kimia murni. Pengembangan teknik kromatografi saat ini sebagian besar dilakukan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pemisahan.
Tidak hanya itu, Prof Rafi juga menyampaikan tentang pendekatan metabolomik sebagai suatu pendekatan yang menjanjikan. Tujuannya memfasilitasi komposisi senyawa kimia dalam sistem biologis. Pemisahan analitik akan memainkan peran penting dalam penelitian metabolomik karena terkait dengan profil metabolit dalam suatu sampel yang harus dipisahkan untuk meningkatkan deteksi dan identifikasi metabolit yang dikandungnya.
“Pengembangan metode analisis simultan senyawa bioaktif yang digabungkan dengan analisis sidik jari juga menjadi tren dalam kendali mutu tumbuhan obat. Kami telah mengembangkan metode analisis simultan kurkuminoid dan xantorizol pada temulawak (Curcuma xanthorrhiza), metode identifikasi dan autentikasi kumis kucing (Orthosiphon aristatus), dan diskriminasi bekatul beras merah dan putih. Metode-metode yang dikembangkan ini telah tervalidasi sehingga memiliki ketelitian dan keakuratan yang baik,” ulasnya. (dh/Rz)