PKSPL IPB University Bersama Ditjen Hubla Adakan Diklat Ahli Kepelabuhanan Angkatan 47
Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir dan Lautan (PKSPL) IPB University bersama dengan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut (Ditjen Hubla), Kementerian Perhubungan (Kemenhub) RI kembali mengadakan melalui Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Ahli Kepelabuhanan. Diklat Ahli Kepelabuhanan Angkatan 47 ini sebagai upaya untuk memperkaya kompetensi sumber daya manusia (SDM) di bidang kepelabuhanan.
Kepala PKSPL IPB University, Prof Yonvitner menyampaikan bahwa kepelabuhanan dan logistik merupakan bagian dari kompetensi tiga mandat IPB University, yakni pertanian, kelautan dan biosains. Salah satu kontribusi IPB University di sektor maritim ialah dengan konsisten menyelenggarakan diklat ahli kepelabuhanan.
“Hingga saat ini, PKSPL IPB University telah telah meluluskan lebih dari 1.700 alumni yang kompeten dan tersertifikasi dalam mengoperasikan pelabuhan sesuai dengan Peraturan Pemerintah (PP) No 61 Tahun 2009,” ungkapnya.
Melalui Diklat Ahli Kepelabuhanan ini, PKSPL IPB University menyiapkan SDM transportasi untuk menjawab tantangan maritim di masa depan. Kolaborasi lintas stakeholders sangat dibutuhkan guna percepatan pembangunan maritim Indonesia. Pada akhirnya, hal itu juga berdampak positif terhadap insan transportasi laut sehingga terbangun Port Ecosystem yang bertujuan menciptakan cost efficiency di pelabuhan.
“Tantangan yang kita hadapi saat ini adalah implementasi kerja perkembangan, distribusi tata kelola pelabuhan. Untuk itu, dibutuhkan kerja sama dan komitmen yang selaras antara pusat maupun daerah. Perguruan tinggi dalam hal ini PKSPL IPB University siap mengisi ruang-ruang pengembangan SDM kepelabuhanan,” paparnya.
Di level internasional, terdapat isu blue economic yang di dalamnya juga menjelaskan sustainable port. Menjawab kondisi global, pelabuhan harus agile dan aktivitas pelabuhan harus bertransformasi ke arah sustainable. Salah satu yang bisa dilakukan adalah transisi energi yang ramah lingkungan, menggunakan teknologi informasi yang canggih dan mulai menerapkan konsep green finance dalam aktivitas.
Sementara itu, Kepala Sub Direktorat Tatanan Perencanaan Pengembangan Pelabuhan, Ditjen Hubla, Kemenhub RI, Ison Hendrasto dalam sambutannya menekankan urgensi transformasi digital di setiap sektor. Hal itu niscaya memudahkan dan mempercepat proses administrasi, koordinasi dan aktivitas bisnis di pelabuhan.
“Kami menyambut baik atas diselenggarakannya kegiatan Diklat Ahli Kepelabuhanan Angkatan 47 yang dilakukan. Saya berharap kegiatan ini dapat memberikan manfaat nyata bagi terbangunnya SDM transportasi laut yang berkualitas khususnya di bidang kepelabuhanan demi terselenggaranya sistem kepelabuhanan yang andal, berdaya saing, serta mampu beradaptasi dengan cepat terhadap perkembangan zaman, “ jelasnya.
Ia berharap, diklat ini nantinya dapat memberikan rekomendasi yang menjawab persoalan-persoalan yang terjadi di daerah maupun pusat, geopolitik nasional, memperkecil gap regulation demi terwujudnya pembangunan nasional sektor maritim khususnya transportasi laut dan logistik. (RAR/Rz)