IPB University Dipercaya BRIN Helat Workshop APEC Egilat

IPB University Dipercaya BRIN Helat Workshop APEC Egilat

IPB University Dipercaya BRIN Helat Workshop APEC Egilat
Berita

IPB University mendapat kepercayaan dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) untuk menggelar Bogor Workshop on Wood DNA Identification. Workshop ini merupakan bagian dari kegiatan Asia Pacific Economic Cooperation Expert Group on Illegal Logging and Associated Trade (APEC Egilat) di IPB University.

Kegiatan dilangsungkan di Advanced Research Laboratory (ARLab), Kampus IPB Dramaga selama dua hari (24-25/4). Salah satu narasumber workshop, Dr Fifi Gus Dwiyanti menyebut, peserta workshop berasal dari berbagai negara seperti Australia, Republik Chili, Tiongkok, Amerika Serikat, Malaysia, Meksiko, Papua Nugini, Rusia, Thailand, Vietnam, Filipina, Jepang dan Belgia.

Workshop bertajuk “DNA Approach in Timber Forensics” ini bertujuan untuk meneliti dan mencari DNA atau genetik kayu di laboratorium, terkhusus kayu-kayu hasil penambakan liar (illegal logging). Pencarian DNA kayu ini akan memudahkan pelacakan jenis dan sumber kayu tersebut serta diharapkan bisa membantu penegak hukum, baik dari kepolisian maupun bea cukai sebagai bukti saintifik di pengadilan.

“Setelah mempelajari (teori) di kelas, mereka akan praktik agar merasakan sendiri mencari DNA kayu. Mereka akan mengekstrak DNA potongan kayu dan mengurutkan basa-basanya. Setelah itu, mereka diharapkan bisa tahu jenis-jenisnya,” ujar Prof Iskandar Zulkarnaen Siregar, Wakil Rektor IPB University bidang Konektivitas Global, Kerjasama dan Alumni.

Narasumber workshop ini berasal dari berbagai fakultas di IPB University, antara lain Fakultas Kehutanan dan Lingkungan (Fahutan), serta Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA). Bersama narasumber, para peserta saling bertukar ilmu dan berdiskusi dalam penelitian DNA kayu.

“Kita (Indonesia) bekerja sama dengan APEC untuk membangun kapasitas bersama karena kayu sendiri memiliki nilai ekonomi tinggi. IPB University diminta berkontribusi untuk Indonesia karena riset IPB University di bidang genetika kayu cukup baik dan dipercaya,” ujar Prof Iskandar.