Mahasiswa Sekolah Vokasi IPB University Gelar Sekolah Lapang Pemasaran Online
Mahasiswa Program Studi (Prodi) Teknologi Produksi dan Pengembangan Masyarakat Pertanian (PPP) Sekolah Vokasi IPB University angkatan 58 mengadakan kegiatan “Sekolah Lapang: Strategi Pemasaran Online” di Kelompok Wanita Tani (KWT) Soka Berseri, Desa Sukaraja, Kabupaten Bogor pada Minggu (5/5).
Kegiatan Sekolah Lapang ini merupakan salah satu bentuk pengabdian mahasiswa IPB University kepada masyarakat. Kegiatan berupa penyampaian materi strategi pemasaran di toko online Shopee dan juga pembuatan kotak foto produk (mini studio).
Selama ini, KWT Soka Berseri memiliki produk usaha berupa es markisa. Berangkat dari hal itu, kegiatan pengabdian ini berupaya untuk mempopulerkan produk es markisa tersebut, terutama melalui pemasaran secara online. Selain penyampaian materi, para mahasiswa juga memberikan demonstrasi cara pembuatan toko online.
Kegiatan tersebut dihadiri oleh dosen Prodi PPP IPB University, Tri Budiarto SKPm, MSi, asisten dosen Siti Khadijah SP, serta anggota Kelompok Wanita Tani (KWT) Soka Berseri. Menurut Budiarto, kegiatan penyuluhan ini merupakan wahana bagi mahasiswa agar mencapai luaran profil lulusan, yakni menjadi penyuluh pertanian yang andal dan inovatif.
“Penyuluhan semacam ini akan selalu dilaksanakan tiap tahun di desa atau kelurahan yang berada di lingkar kampus. Semoga apa yang dilakukan oleh mahasiswa IPB University dapat menyentuh langsung apa yang dibutuhkan oleh masyarakat,” ujarnya.
Kegiatan Sekolah Lapang ini juga diharapkan dapat memberikan dampak positif untuk para ibu-ibu KWT Soka Berseri, terlebih dalam hal pemasaran produk secara online.
“Untuk ke depannya kegiatan ini mudah-mudahan tetap berlanjut dan tidak berhenti di tahun ini saja. Karena kegiatan ini sangat bermanfaat untuk ibu-ibu KWT,” ujar Ilma Amalia, Ketua KWT Soka Berseri.
Retno selaku anggota KWT Soka Berseri menyampaikan, “Acara ini menyenangkan, saling bekerja sama sesuatu yang berguna untuk kita semua. Kesannya menarik untuk belajar bagaimana cara sistem untuk menghadapi era digital ini. Sebab ibu KWT masih banyak yang kurang mengerti pemasaran online.”
“Kami berharap usaha kami berjalan dengan lancar serta bisa lebih dikenal secara luas di masyarakat,” harapnya. (*/Rz)