Sekolah Pascasarjana IPB University Adakan Pelatihan untuk Surveillance Audit ISO 21001-2018

Sekolah Pascasarjana IPB University Adakan Pelatihan untuk Surveillance Audit ISO 21001-2018

Sekolah Pascasarjana IPB University Adakan Pelatihan untuk Surveillance Audit ISO 21001-2018
Berita

Sekolah Pascasarjana (SPs) IPB University mengadakan kegiatan pelatihan penyamaan pemahaman dan persepsi auditor internal untuk surveillance audit ISO 21001-2018 di Gedung SPs IPB University, Kampus IPB Dramaga, Bogor. Pelatihan ini mengundang narasumber Dr Sapta Raharja, diikuti oleh pimpinan, ketua dan sekretaris program studi (prodi) multidisiplin serta tenaga kependidikan (tendik) di lingkungan SPs IPB University.

Kegiatan dibuka oleh Wakil Dekan SPs IPB University bidang Sumberdaya, Kerjasama dan Pengembangan, Prof Titi Candra Sunarti. Dalam sambutannya ia menyampaikan bahwa audit internal ini merupakan bagian evaluasi tahunan dari sertifikasi ISO 21001:2018 dari Sucofindo International Certification Services yang sudah diperoleh SPs IPB University.

“Kita akan menghadapi Surveillance pada akhir April 2024 ini, maka sudah kewajiban dari SPs IPB University untuk mengadakan audit internal serta catatan monitoring dan evaluasi (monev) sebelumnya yang sudah dilakukan dan diperbaiki,” ujarnya

Prof Titi Candra Sunarti menambahkan bahwa sasaran mutu yang disusun mencakup dari sub bagian pendidikan dan kemahasiswaan, sub bagian humas (hubungan masyarakat), kerjasama dan penerimaan mahasiswa baru (PMB) dan sub bagian keuangan, kepegawaian dan umum.

“Perlu kami sampaikan kembali bahwa ISO 21001:2018 ini lingkupnya adalah akademik SPs IPB University dan program studi multidisiplin di bawah SPs IPB University,” ujarnya.

Sementara itu, Dr Sapta Raharja menyampaikan bahwa menjadi auditor harus mengetahui metode dan teknik yang berkaitan dengan mutu sekaligus peristilahannya, kemudian dasar-dasar manajemen mutu serta penerapannya, alat manajemen dan penerapannya, “Terakhir proses dan produk, termasuk jasa yang meliputi peristilahan pada sektor khusus serta karakteristik teknik tentang proses dan produk,” imbuhnya.

Dr Sapta Raharja menambahkan untuk menjadi auditor harus memiliki atribut-atribut yang independen atau tidak memihak terhadap kegiatan yang diaudit, selain itu objektif, berpengalaman, berkualifikasi agar memiliki pemahaman yang baik, gamblang, bersahabat, dapat mengorganisasikan diri, tegas, menjadi pendengar yang baik serta mampu mengendalikan proses audit tetap di bawah kendalinya.

“Sedangkan atribut-atribut buruk yang perlu dihindari menjadi auditor adalah terlalu argumentatif, selalu membahas masalah yang sama dari waktu ke waktu, berlebihan dan terlalu pemaaf kepada auditee,” tambahnya. (HBL/Lp).