SUIJI-SLP 2024, Ajang Mahasiswa Jepang dan IPB University Belajar Budi Daya Tanaman di Cianjur

SUIJI-SLP 2024, Ajang Mahasiswa Jepang dan IPB University Belajar Budi Daya Tanaman di Cianjur

SUIJI-SLP 2024, Ajang Mahasiswa Jepang dan IPB University Belajar Budi Daya Tanaman di Cianjur
Berita

IPB University mengadakan Lokakarya Six University Initiative Japan Indonesia – Service Learning Program (SUIJI-SLP) 2024 di Sarongge Valley, Cianjur (8/3). Kegiatan ini merupakan kerja sama antara Direktorat Pengembangan Masyarakat Agromaritim (DPMA) dan Direktorat Pendidikan Internasional (DPI) IPB University.

Melalui program SUIJI-SLP tahun ini, sebanyak 8 mahasiswa Jepang dan 24 mahasiswa IPB University belajar budi daya tanaman di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.

“Kegiatan ini bisa menjadi ajang saling belajar mengenai budi daya tanaman di Kabupaten Cianjur. Di sini adalah daerah potensial pangan dan hortikultura yang sangat banyak. Kami bangga dijadikan tempat kegiatan SUIJI-SLP. Semoga bisa bermanfaat dalam dunia pertanian,” ungkap perwakilan Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, Perkebunan, dan Ketahanan Pangan Kabupaten Cianjur, Heni Purwaningsih.

Ia mengaku antusias menyambut baik program ini. Menurutnya, program ini bisa menjadi masukan bagi kelompok tani untuk keberlanjutan pertanian.

Asisten Direktur Layanan Agromaritim dan Digital Farming DPMA IPB University, Dr Supriyanto mengatakan, program ini dilaksanakan di dua negara berbeda, yaitu Indonesia dan Jepang dengan waktu pelaksanaan selama dua minggu pada masing-masing negara. Untuk kegiatan lapangan dilaksanakan di beberapa lokasi di antaranya Desa Ciputri, Kecamatan Pacet dan Desa Cibeureum, Kecamatan Cugenang Kabupaten Cianjur.

“Adanya SUIJI-SLP ini diharapkan dapat melibatkan lebih banyak lokasi dan jenis kegiatan guna mendukung pengembangan masyarakat mencapai tingkat ketahanan sosial yang lebih baik,” ucapnya.

Wakil Rektor IPB University bidang Riset, Inovasi dan Pengembangan Agromaritim, Prof Ernan Rustiadi menyebut, kegiatan yang sudah dilakukan mencakup pengenalan wilayah dan praktik pertanian produk hortikultura. Selain itu, peserta juga telah melakukan kegiatan sosial masyarakat berbasis pembelajaran dan interaksi sosial.

“Kami berkomitmen berpartisipasi aktif untuk terlibat dalam pengalaman berharga ini untuk memberikan dampak positif pada perkembangan ilmu pengetahuan dan kemajuan masyarakat,” ucapnya.

Dosen Kochi University, Shingo Akaike mengucapkan terima kasih atas kesempatan berharga dan pengalaman yang telah diberikan, terutama bagi mahasiswa Jepang.

“Pengalaman saya sendiri sangat berkesan saat berinteraksi dengan petani di dataran tinggi, di mana saya memperoleh pemahaman mendalam tentang praktik pertanian. Dengan peluang ini, kami berharap dapat terus berkontribusi pada peningkatan pengetahuan dan memperluas wawasan mereka,” terangnya. (dr/Rz)