Himakua IPB University Gelar Webinar Ungkap Rahasia Bioflok Tanpa Molase

Himakua IPB University Gelar Webinar Ungkap Rahasia Bioflok Tanpa Molase

Himakua IPB University Gelar Webinar Ungkap Rahasia Bioflok Tanpa Molase
Berita

Himpunan Mahasiswa Akuakultur (Himakua) Fakultas Perikanan dan Ilmu Perikanan (FPIK) IPB University baru saja mengenalkan terobosan mutakhir dalam dunia perikanan. Melalui webinar, Himakua IPB University menghadirkan para ahli untuk mengungkap rahasia budi daya bioflok tanpa molase.

Webinar ini merupakan rangkaian kegiatan Aquafarm Edupark 2024. Dua tokoh terkemuka dalam dunia budi daya, Ir Hartadi, seorang influencer dalam dunia perikanan di bawah nama Dunia Ikan Hartadi, serta Rafi Kemal, MSi, pendiri sekaligus pemimpin AquaBioFresh Indonesia, menjadi bintang tamu dalam acara ini.

Bertajuk ‘Sukses Budi Daya Bioflok Tanpa Molase untuk Pemula’, para narasumber memaparkan secara mendalam tentang keunggulan dan tantangan yang dihadapi dalam budi daya bioflok. Dijelaskan pula persyaratan esensial untuk memulai, teknik budi daya tanpa molase dan rincian praktis yang harus diketahui oleh para pemula.

Hal ini tentunya menjadi inovasi yang dapat mendorong dunia perikanan Indonesia, mengingat konsep pemberian molase sebagai penyeimbang C/N Ratio dalam teknik bioflok telah menjadi penghambat penerapan metode penuh manfaat ini. Dengan demikian, harapannya pembudi daya di Indonesia semakin terbuka dan bersedia mencoba teknologi ini.

“Meskipun teknologi bioflok ini menjanjikan, implementasinya bisa menghadapi berbagai kendala. Kemampuan dan edukasi yang kurang mumpuni terkait mekanisme pertumbuhan bakteri, penggunaan sumber karbon dan lainnya dapat menjadi pedang bermata dua yang justru menggagalkan sistem bioflok.

Rafi Kemal juga memberikan perspektif menarik terkait efektivitas budi daya bioflok tanpa molase dalam menekan biaya produksi. Ia menggantikan penggunaan molase dengan mineral air yang ternyata lebih efisien dan efektif.

“Mineral air berfungsi sebagai katalisator penting untuk pertumbuhan bakteri yang dibutuhkan dalam bioflok,” jelas alumnus IPB University dari Departemen Budidaya Perairan FPIK ini.

Peserta menunjukkan antusiasme mereka sepanjang acara. Mulai dari sesi penyampaian materi hingga demonstrasi pembuatan suplai nutrisi bioflok. Lebih dari 40 pertanyaan menghiasi sesi tanya jawab.

Tak tanggung-tanggung, selepas acara beberapa peserta bahkan langsung membeli produk mineral yang ditawarkan oleh Himakua IPB University untuk menunjang proses bioflok tanpa molase. Peserta juga diberikan forum konsultasi gratis bersama para narasumber dan dapat memperoleh guidebook materi yang dipaparkan selama acara.

Aquafarm Edupark diharapkan bukan hanya sebagai wadah pembelajaran, tetapi juga sebagai tempat inspiratif bagi masyarakatu untuk mendapatkan wawasan lebih dalam dan pengalaman baru mengenai strategi-sukses dalam budi daya bioflok. (*/Rz)