Kolaborasi TNC IPB University dan GNI dalam Mewujudkan Pertanian Unggul Melalui ToT Pertanian Berkelanjutan

Kolaborasi TNC IPB University dan GNI dalam Mewujudkan Pertanian Unggul Melalui ToT Pertanian Berkelanjutan

Kolaborasi TNC IPB University dan GNI dalam Mewujudkan Pertanian Unggul Melalui ToT Pertanian Berkelanjutan
Berita

Tani Nelayan Center (TNC) IPB University bekerja sama dengan Gugah Nurani Indonesia (GNI) adakan Training of Trainer (ToT) Pertanian Berkelanjutan pada 17-18/1 di GOR Bulutangkis Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor. Acara ini dilakukan dalam meningkatkan pemahaman mengenai prinsip pertanian berkelanjutan dan ekologi tanah.

Antok Setyawan, selaku Project Manager GNI memberikan pengantar terkait rangkaian kegiatan dan menyampaikan terima kasih atas antusias petani yang hadir mengikuti kegiatan tersebut.

“Kegiatan ini memberikan ruang kepada peserta untuk belajar terkait pertanian berkelanjutan serta memberikan fasilitas dalam melakukan pengecekan tanah secara langsung dan gratis,” ujar Antok.

Ir Wahono dan Ir Napiudin, selaku perwakilan TNC IPB University menyampaikan materi terkait pengenalan ekosistem pertanian, prinsip pertanian berkelanjutan, serta hubungan unsur biotik dan abiotik di lahan pertanian. Kegiatan dilakukan dengan menggunakan studi kasus serta melibatkan peserta dalam diskusi kelompok.

Ir Napiudin memperkenalkan konsep pengamatan lahan dengan uji kesuburan tanah. “Para peserta aktif melakukan persiapan untuk menguji kesuburan tanah mereka dengan memanfaatkan sampel tanah yang telah dibawanya,” ungkapnya.

Selanjutnya, Ir Wahono juga memberikan materi terkait teknis pertanian. “Prinsip pertanian berkelanjutan terdiri atas keuntungan ekonomi, kesehatan lingkungan dan keadilan sosial,” ujarnya.

Ia berharap, kegiatan ToT Pertanian Berkelanjutan ini dapat memberikan dampak positif dalam pengembangan pertanian berkelanjutan, khususnya di Kabupaten Bogor.

Kegiatan diakhiri dengan pengamatan kelistrikan tanah dengan menyoroti pentingnya kandungan organik dan hayati dalam tanah untuk kesehatan pertanian. Sebanyak 44 peserta juga diberikan tugas untuk membawa sampel tanah dari lahan masing-masing sebagai bahan praktikum untuk menandai keseriusan mereka dalam mengaplikasikan pengetahuan yang diperoleh selama acara ini. (*/Lp)