IPB University dan Universiti Putra Malaysia Kolaborasi Bahas Teknologi Maju Bagi Industri Halal
Penguatan studi riset di sektor halal masih terus dilakukan oleh IPB University. Maka dari itu, Institute of International Research on Advanced Technology dan Halal Science Center (HSC) IPB University menggelar joint lecture bersama Universiti Putra Malaysia (UPM) dengan tema ‘Advanced Technology for Halal Industri’, Kamis, (14/12).
Dalam kegiatan tersebut, partisipan bincang riset bersama para peneliti dan pakar industri halal dari IPB University dan UPM untuk membahas berbagai topik terkait industri halal. Di antaranya blockchain pada industri halal, perkembangan industri halal, pengembangan produk halal, sertifikasi halal, industri halal, penyembelihan halal dan isu-isu lain yang terkait. Sekaligus mendorong mahasiswa, akademisi, praktisi dan masyarakat berbagi wawasan lebih luas terkait aplikasi teknologi maju bagi industri halal.
Prof Ernan Rustiadi, Wakil Rektor IPB University bidang Riset, Inovasi dan Agromaritim dalam sambutannya mengapresiasi kerja sama ini untuk memperkuat riset-riset di bidang halal. Terlebih IPB University dan UPM memiliki latar belakang fokus di bidang pertanian dan industri halal.
“Riset-riset di bidang pangan ini tidak lepas dari kerja sama dengan berbagai perguruan tinggi, baik di dalam maupun luar negeri dan salah satu kolaborasi terbesar adalah dengan UPM,” jelasnya.
Mulai tahun 2024, ia melanjutkan, IPB University berencana membangun gedung khusus Halal Center setinggi lima lantai demi memperkuat Science Techno Park dan studi halal.
Prof Yus Aniza Yusof Deputi Direktur Halal Research Product Institute UPM menyambut kolaborasi tersebut. “Kami berharap kegiatan ini mendapatkan luaran yang sesuai demi mengumpulkan ide dan pengalaman terkait industri halal dan untuk memperluas kerja sama riset di bidang industri halal secara global,” katanya.
Prof Anas Miftah Fauzi, Kepala Institute of International Research on Advanced Technology IPB University menyimpulkan bahwa riset studi halal sangat penting demi memperkuat posisi industri halal dalam kompetisi pasar global. Terutama aspek keamanan pangan dan keamanan status kehalalan produk bagi konsumen muslim maupun nonmuslim.
“Teknologi maju dalam membentuk sektor halal yang lebih kuat juga merupakan keniscayaan karena pasar halal masih akan menghadapi peningkatan permintaan produk halal secara masif dan (teknologi) ini masih dapat dikembangkan terus menerus,” ujar dia. (MW/Rz)