Implementasi Kerja Sama, Guru Besar IPB Paparkan Materi Limnologi dan Produktivitas Perairan di BPKIL Serang

Implementasi Kerja Sama, Guru Besar IPB Paparkan Materi Limnologi dan Produktivitas Perairan di BPKIL Serang

Implementasi Kerja Sama, Guru Besar IPB Paparkan Materi Limnologi dan Produktivitas Perairan di BPKIL Serang
Berita

Departemen Manajemen Sumberdaya Perairan (MSP) Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK), Prof Niken TM Pratiwi dan Balai Pengujian Kesehatan Ikan dan Lingkungan (BPKIL) Serang mengadakan Pelatihan Manajemen/Pengelolaan Perairan. Kegiatan ini merupakan salah satu perwujudan dari Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara kedua pihak. Dalam acara itu, Prof Niken turut didampingi oleh Aliati Iswantari, SPi, MSi.

Tema yang diangkat adalah ‘Limnologi dan Produktivitas Perairan: Langkah Awal dalam Peningkatan Pemahaman mengenai Dasar-Dasar Aquatic Science untuk Pengelolaan Perairan’. Pelatihan diikuti oleh beberapa unit pelaksana teknis (UPT) di lingkungan Direktorat Jenderal (Ditjen) Pengelolaan Ruang Laut dan Ditjen Perikanan Budidaya, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) RI, di antaranya UPT dari wilayah Mandi Angin, Labuhan, Sukabumi dan Serang.

Paparan diawali dengan uraian mengenai tipologi dan karakteristik ekosistem perairan, ragam jenis dan peran biota perairan, produktivitas, proses penyuburan atau eutrofikasi dan pencemaran perairan, hingga prinsip dan kaidah pengelolaan sumber daya perairan.

Diskusi yang berkembang tidak hanya meliputi teknik pengambilan contoh sedimen, air dan biota air, seperti bakteri, plankton dan benthos, melainkan juga mengenai analisis penentuan status eutrofikasi dan pencemaran perairan, serta pendekatan pemanfaatan ruang perairan untuk berbagai kegiatan perikanan.

Ketua Departemen MSP IPB University, Prof Hefni Effendi berujar bahwa kegiatan saintifik berupa pelatihan demikian sangat baik untuk memperkaya pengetahuan yang berkembang di dunia akademik tentang limnologi dan produktivitas perairan bagi segenap staf peneliti di KKP. Produktivitas perairan dapat menjadi gambaran sejauh mana kesehatan dan kinerja lingkungan perairan dapat menyokong kehidupan biota akuatik.

“Kerja sama akan terus dilanjutkan dengan penyelenggaraan pelatihan lanjutan, penelitian bersama, dan penerapan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) melalui kegiatan magang mahasiswa di lingkungan BPKIL. Melalui kolaborasi yang dijalin, kedua belah pihak akan mendapatkan keuntungan, baik dari sisi pengembangan keilmuan maupun penguatan sumber daya manusia,” ujarnya.

Di sisi lain, Kepala BPKIL Serang, drh Toha Tusihadi menyambut baik kegiatan pelatihan ini. Ia menyebut, hal ini sejalan dengan salah satu peran strategis BPKIL sebagai laboratorium rujukan nasional yang ruang lingkupnya mencakup penyiapan metode uji, pengujian (diagnosa) konfirmatif, pelaksana uji profisiensi dan laboratorium biorepositori. Adapun tugas dan fungsi dari BPKIL yakni pengujian penyakit ikan, obat ikan, residu, pakan ikan dan lingkungan perikanan budi daya. (*/Rz)