Prof Arif Satria: Kematangan Proses Demokrasi Itu Melalui Perjalanan Tujuh Pemilu

Prof Arif Satria: Kematangan Proses Demokrasi Itu Melalui Perjalanan Tujuh Pemilu

Prof Arif Satria: Kematangan Proses Demokrasi Itu Melalui Perjalanan Tujuh Pemilu
Berita

Rektor IPB University mengatakan bahwa menurut penelitian, kematangan demokrasi baru bisa ditempuh melalui perjalanan tujuh pemilihan umum (pemilu). Hal itu disampaikannya pada acara Dialog Rektorat di Kampus IPB Dramaga, Bogor (13/12).

“Saat ini, kita telah mengikuti proses lima kali pemilu. Jadi, kematangan demokrasi Indonesia baru akan terjadi pada tahun 2034,” kata Prof Arif.

Ia mengungkapkan mahasiswa di negara maju memiliki peran yang berbeda dengan mahasiswa di negara berkembang. Di negara maju, fokus utama mahasiswa terletak pada pembelajaran dan penelitian dengan tuntutan untuk memenuhi kebutuhan teknokrasi. Infrastruktur politik yang baik dan tingkat melek masyarakat yang tinggi menghilangkan kebutuhan untuk demonstrasi.

“Di sisi lain, mahasiswa di negara berkembang tidak hanya menjadi kekuatan teknokrasi, tetapi juga menjadi tulang punggung demokrasi. Mereka bertanggung jawab untuk mengisi dua peran penting ini,” tuturnya.

Prof Arif melanjutkan peran mahasiswa semakin tergerus seiring pengaruh media sosial yang semakin kuat. Meskipun demikian, mahasiswa tetap menjadi garda terakhir dalam melindungi demokrasi saat mengalami kelumpuhan.

“Tren keaktifan mahasiswa fluktuatif, menurun saat demokrasi matang, namun meningkat saat grafik demokrasi menurun. Dengan demikian, keaktifan mahasiswa memiliki peran krusial dalam menjaga keseimbangan demokrasi, terutama di tengah perubahan dinamis yang terjadi,” ucapnya.

Ketua Pelaksana Dialog Rektorat, Rafi Salman mengatakan dialog rektorat dengan tagline ‘Benahi Bersama’ mengajak untuk bersama-sama menjawab tantangan di IPB University. Menurutnya, menyelesaikan tantangan ini bukanlah tugas individu, melainkan membutuhkan keterlibatan berbagai pihak dengan sudut pandang yang beragam.

“Dengan demikian, solusi yang dihasilkan akan bersifat holistik dan konstruktif. Dialog ini menjadi krusial, membuka ruang bagi aspirasi yang konstruktif dan berdampak positif pada masa depan kampus kita,” terangnya.

Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga Mahasiswa (BEM KM) IPB University, Imaduddin Abdurrahman mengatakan tagline IPB University ‘Inspiring Innovation with Integrity’ adalah harapan dan aspirasi bersama untuk mewujudkan cita-cita kampus.

“Dialog ini akan menjadi panggung pertemuan dan juga wadah keterbukaan berbagai informasi yang penting untuk diketahui bersama,” ucapnya. (dr/Rz)