Tani dan Nelayan Center IPB University Melatih Nelayan Membuat Rumpon di Pulau Anakao, Madagaskar

Tani dan Nelayan Center IPB University Melatih Nelayan Membuat Rumpon di Pulau Anakao, Madagaskar

Tani dan Nelayan Center IPB University Melatih Nelayan Membuat Rumpon di Pulau Anakao, Madagaskar
Berita

Tani dan Nelayan Center (TNC) IPB University berkolaborasi dengan Archipelagic and Island States (AIS) Forum, Universitas Padjajaran (UNPAD) dan University of Toliara mendukung pengembangan nelayan di Pulau Anakao, Madagaskar. Hal ini dilakukan dengan mengadakan training mengenai “Sustainable Small Scale Fisheries” yang diadakan di Pulau Anakao, Madagaskar, Afrika Utara.

Wakil Kepala TNC IPB University, Dr Roza Yusfiandayani, menyambut bail program kerja sam. Pihaknya mengatakan bahwa pengembangan masyarakat nelayan di Pulau Anakao, Madagaskar merupakan tantangan sendiri bagi TNC IPB University sebagai wujud pengabdian kepada masyarakat tingkat internasional.

“Acara training yang diadakan selama empat hari ini diikuti oleh 50 orang nelayan, yang terdiri dari 38 nelayan pria dan 12 nelayan wanita. Kami mengajar dan melatih nelayan membuat rumpon menetap yang material pembuat rumponnya ada di Pulau Anakao,” ungkap Dr Roza.

“Kami sangat bangga dapat berkontribusi dalam pengembangan masyarakat nelayan di Pulau Anakao, karena ini juga merupakan challenging bagi kami sebagai instansi yang perlu memberikan wujud nyata kepada masyarakat tingkat dunia,” ujarnya.

Director Program Archipelagic and Island States (AIS) Forum, Riny Modaso berterima kasih kepada IPB University, UNPAD dan University of Toliara yang sudah mendukung program ini dengan melatih dan mengajarkan nelayan Pulau Anakao membuat rumpon.

Menurutnya, rumpon dapat membantu nelayan skala kecil di Pulau Anakao sebagai alat bantu penangkapan yang eco-friendly dan berkelanjutan untuk dapat mengumpulkan ikan dan hasil tangkapan nelayan menjadi optimum.

“Pulau Anakao mayoritas penduduknya nelayan, sehingga sangat pas kalau pengembangannya ke masyarakat kelompok nelayan. Oleh karena itu, untuk langkah awal kerjasama adalah dengan melatih dan mengajarkan nelayan membuat rumpon dengan menggunakan material yang ada di Pulau Anakao” ujarnya.

Honoiri, salah satu nelayan Anakao, Madagaskar mengucapkan terimakasih kepada IPB University yang telah banyak membantu nelayan Madagaskar mengajarkan membuat rumpon. “Saya sangat senang dan antusias mendapatkan ilmu baru dan berharap IPB University dapat hadir kembali ke Madagaskar untuk dapat memberikan inovasi lainnya, ujarnya”

Selain itu, Roza juga mengenalkan inovasi rumpon portable ke para Menteri dan delegasi The 8th Senior Official Meeting (SOM). Duta Besar Bahrain menyampaikan bahwa inovasi rumpon portable ini merupakan inovasi yang dapat langsung diterapkan bagi nelayan.