IKA Faperta IPB University Kunjungi Pelita Desa Nursery, Bahas Bisnis Berbasis Pemberdayaan Masyarakat

IKA Faperta IPB University Kunjungi Pelita Desa Nursery, Bahas Bisnis Berbasis Pemberdayaan Masyarakat

IKA Faperta IPB University Kunjungi Pelita Desa Nursery, Bahas Bisnis Berbasis Pemberdayaan Masyarakat
Berita

Mahasiswa Fakultas Pertanian yang tergabung dalam Program Agripreneurship Ikatan Keluarga Alumni (IKA) Fakultas Pertanian (Faperta) IPB University lakukan kunjungan ke Pelita Desa Nursery, Kecamatan Ciseeng, Kabu[aten Bogor pada 10/12.

Kunjungan ini dilakukan dalam rangka pelaksanaan Field Trip Program Agripreneurship yangmerupakan program unggulan IKA Faperta yang bertujuan memberikan pembelajaran melalui kegiatan pelatihan dan pendampingan budidaya dari hulu ke hilir sehingga dapat mengembangkan sebuah unit bisnis yang berkelanjutan.

Melalui kunjungan ini, mahasiswa berkesempatan untuk membahas terkait bisnis berbasis pemberdayaan masyarakat yang dilakukan oleh Pelita Desa Nursery. Muhammad Roby Alfiansah, penggerak bisnis di Pelita Desa menjelaskan bagaimana awal mula bisnis tersebut dibangun.

“Bermula dari masa Covid-19, kami melihat adanya potensi pengembangan tanaman hias. Kemudian kami coba untuk observasi pasar dan meninjau bagaimana permintaan pasar domestik dan global terkait komoditas tanaman hias, rupanya komoditas ini sangat diminati di pasar global, seperti pasar di Asia dan Eropa. Kami berhasil melakukan kontrak dengan buyer pertama kami sebanyak satu juta tanaman,” ungkap Roby.

Ia melanjutkan, untuk memaksimalkan permintaan pasar tersebut, Pelita Desa Nursery mencoba mengajak petani lokal untuk melakukan budidaya tanaman hias. Sebelumnya, para petani mitra dibekali mengenai SOP ekspor produk melalui kegiatan sosialisasi.

“Dalam melakukan bisnis berbasis pemberdayaan masyarakat, hal yang penting dilakukan adalah menyatukan visi atau tujuan, membangun komunikasi dengan mitra yang baik, serta menyesuaikan objek yang dituju,” ujarnya.

“Berdasarkan pengalaman tersebut, saat ini Pelita Desa telah berhasil tersebar di lima provinsi meliputi Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Lampung dan Banten sebagai lembaga yang berfokus pada aklimatisasi dan akselerasi ekspor,” tutur Roby

Selain melakukan diskusi, para mahasiswa juga berkesempatan untuk melihat lokasi pembibitan tanaman hias secara langsung. Sherly, penanggung jawab Program Agripreneurship mengatakan bahwa kegiatan tersebut sangat bermanfaat.

“Kunjungan ini sangat bermanfaat untuk kami, kami bisa belajar langsung dengan praktisi yang sudah expert tentunya. Selain itu, kunjungan ini juga sebagai wadah untuk membuka wawasan pengetahuan kami mengenai ekspor di bidang tanaman hias, sangat menarik untuk dipelajari,” ujarnya.

Sementara, Ketua Umum IKA Faperta, Octen Suhadi mengungkapkan, pihaknya akan terus berkomitmen untuk memberikan dukungan terhadap pengembangan skill khususnya bagi mahasiswa Faperta melalui program-program yang difasilitasi oleh IKA Faperta. (*/Lp)