BEM KM IPB University dan Komunitas Mahasiswa Muslim Nyatakan Sikap Tolak Kekerasan Manusia di Palestina

BEM KM IPB University dan Komunitas Mahasiswa Muslim Nyatakan Sikap Tolak Kekerasan Manusia di Palestina

BEM KM IPB University dan Komunitas Mahasiswa Muslim Nyatakan Sikap Tolak Kekerasan Manusia di Palestina
Student Insight

Badan Eksekutif Mahasiswa-Keluarga Mahasiswa (BEM KM) IPB University ikut dalam Diskusi Intelektual yang diadakan oleh Forum Akademisi Muslim (FAM). Berbagai komunitas organisasi muslim ikut hadir di kegiatan yang bertempat di Dakara Coffee, Bogor (2/12) ini.

Agenda diskusi mengulas bagaimana mestinya sikap pemuda, khususnya mahasiswa, dalam merespon kondisi yang terjadi di Palestina akhir-akhir ini. Turut hadir Dr Eko Ruddy Cahyadi selaku pembina Forum Akademisi Muslim sebagai narasumber.

Wakil Presiden Mahasiswa IPB University, M Akyarus Solih dalam kesempatan itu mengatakan, pemuda dan mahasiswa saat ini perlu melek terhadap kondisi hal yang ada di sekitar dan yang akan terjadi ke depan. Menurut dia, pemuda, terlebih mahasiswa, bukan saatnya lagi hanya diam dan menunggu, tetapi harus terus berpikir kritis.

“Memang sekarang sudah tidak ada pemuda-pemuda seperti sahabat-sahabat Rasul yang memiliki pemikiran yang luar biasa. Saat ini juga tidak ada pemuda seperti Sutan Sjahrir, pemuda yang menyongsong kemerdekaan Republik Indonesia saat 1945,” buka Akhyar.

Sebaliknya, lanjut dia, pemuda atau mahasiswa saat ini justru terbelenggu kesibukkan dan kepentingan bagi dirinya sendiri. “Padahal kemerdekaan belajar atau pemikiran ini sudah seharusnya melekat dalam diri kita sebagai pemuda intelektual. Mahasiswa itu buktikan dengan diskusi, dengan aksi sosial, dengan kegiatan-kegiatan yang bisa berdampak bagi sesama,” ucapnya.

Terkait persoalan Palestina, Rafi selaku perwakilan dari Forum Akademisi Muslim menyatakan, “Lakukanlah apa yang kita bisa lakukan sesuai dengan kemampuan yang kita miliki.”

“Bagi yang memiliki sedikit rezeki, berikan sedekahnya. Bagi yang memiliki relasi, perbanyak ajakan kebaikan. Bagi yang memiliki jabatan, berikan peraturan atau kebijakan yang memberikan dampak baik bagi semuanya. Gerakkan semua lini, ketika satu visi, insyaallah masalah Palestina bisa terselesaikan,” imbuh dia.

Menteri Koordinator (Menko) Pengabdian Masyarakat BEM KM IPB, Latif Hidayatul Ikhsan ikut memberikan usulan. “Lanjutkan ruang diskusi pemuda dan konkretkan dalam suatu kegiatan demi kebermanfaatan. Bukan saatnya lagi saling salah ataupun sindir,” usulnya.

Ia menambahkan bahwa apa yang bisa dilakukan pemuda adalah terus belajar dan berikan inovasi gagasan ke depan yang lebih baik. “Indonesia memiliki pemuda-pemuda luar biasa yang masih perlu kita gait untuk bersatu memajukan bangsa dan memberikan dampak bagi bangsa lainnya,” tandasnya.

Latif berpandangan, diskusi mengenai inovasi dan kreativitas pemuda harus terus dilakukan. Langkah tersebut penting untuk membuka ruang berpendapat serta menuangkan ide cerdas demi kebermanfaatan bagi Indonesia dan dunia. (*/Rz)