Tim OVOC Mahasiswa IPB University Berikan Pendampingan Handling Kebuntingan dan Pemeliharaan Cempe
Mahasiswa IPB University peserta Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Sociopreneur One Village One CEO (OVOC) bekerja sama dengan PT Program Adaro Santri Sejahtera (PASS) mengadakan pendampingan dan transfer teknologi komoditas kambing di Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Islam, Desa Kambitin, Kalimantan Selatan.
Kegiatan pendampingan bertema ‘Pelatihan Manajemen Kesehatan, Handling Kebuntingan dan Pemeliharaan Anakan yang Baru Lahir pada Kambing Pedaging’.
Kegiatan dihadiri 33 peserta meliputi dosen ahli IPB University, perwakilan PT PASS, Kelompok Kerja (Pokja) Peternakan Ponpes Al-Islam, mahasiswa IPB University dan santri kelas 3 Madrasah Aliyah.
“Cempe merupakan anak kambing yang baru lahir hingga berumur 6 bulan. Masa cempe merupakan masa yang sensitif. Sebab, pada masa tersebut ternak yang baru lahir perlu dilakukan penanganan khusus,” ujar Amelia, salah satu mahasiswa IPB University.
Penanganan tersebut, sebut dia, dilakukan untuk menghindari adanya kerugian atau bahkan kematian. Hal ini dikarenakan sistem imunitas cempe masih belum stabil sehingga agen penyakit dapat dengan mudah menyerang.
Pendampingan yang dilakukan oleh tim OVOC IPB University juga merupakan usulan dari Pokja Peternakan Ponpes Al-Islam dalam menangani permasalahan selama budi daya.
“Saya pernah menangani anak kambing yang baru lahir, akan tetapi hanya bertahan dua bulan saja. Ini dikarenakan saya belum memiliki pengalaman serta pengetahuan secara luas dalam menangani anak kambing,” ujar Hanafi selaku Ketua Pokja Komoditas Kambing.
Pakar kebidanan dan kemajiran hewan ternak dari Sekolah Kedokteran Hewan dan Biomedis (SKHB) IPB University, drh Yudi, MSi sebagai narasumber memberikan penjelasan mengenai kesehatan dari ternak kambing yang dimiliki Ponpes Al-Islam. Ia juga mengevaluasi standard operating procedure (SOP) mengenai penanganan cempe saat lahir.
“Adanya pendampingan dari tim OVOC IPB University dapat menjadi salah satu langkah perbaikan SOP budi daya ternak, terutama untuk mempertahankan populasi anak kambing selama budi daya,” tandas Amelia. (*/Rz)